Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Chandra Asri (TPIA) Aktif Cari Pendanaan

TPIA baru saja mendapatkan fasilitas pinjaman dari Bank DBS sebesar US$195 juta atau setara dengan Rp2,9 triliun dalam bentuk Trade Financing dan Revolving Credit Facility atau RCF. 
Pekerja mengoperasikan mesin di komplek pabrik PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), Cilegon, Banten./Antara - Muhammad Iqbal
Pekerja mengoperasikan mesin di komplek pabrik PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), Cilegon, Banten./Antara - Muhammad Iqbal

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten petrokimia, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk., gencar mencari pendanaan seiring dengan fokus perseroan untuk menggenjot produksi pada tahun ini.

Emiten berkode saham TPIA itu baru saja mendapatkan fasilitas pinjaman dari Bank DBS sebesar US$195 juta atau setara dengan Rp2,9 triliun dalam bentuk Trade Financing dan Revolving Credit Facility atau RCF. 

Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan Chandra Asri Petrochemical Suryandi mengatakan bahwa pinjaman itu dilakukan untuk kebutuhan modal kerja saat ini seiring dengan fokus perseroan untuk mendukung pertumbuhan industri hilir dalam negeri yang berbasis bahan baku petrokimia.

Dia mengaku, kebutuhan domestik terhadap bahan baku petrokimia tengah meningkat, salah satunya sebagai bahan baku masker medis dan alat pelindung diri (APD).

“Kami sedang fokus untuk memenuhi permintaan dalam negeri bahan baku APD dan masker medis, sekalian terus menjajaki pasar ekspor,” ujar Suryandi kepada Bisnis, Selasa (21/7/2020).

Belum lama ini, emiten entitas Grup Prajogo itu juga telah mengumumkan untuk mengemisi obligasi senilai Rp1 triliun yang akan digunakan mendanai rencana ekspansi perseroan.

Obligasi itu merupakan bagian dari Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan III Chandra Asri Petrochemical dengan target dana yang dihimpun sebesar Rp5 triliun.

Obligasi berkelanjutan III Chandra Asri Petrochemical Tahap I Tahun 2020 itu akan diterbitkan dalam tiga seri, yaitu seri A dengan tenor 3 tahun hingga 26 Agustus 2023, seri B dengan tenor 5 tahun yang akan dibayarkan 26 Agustus 2025, dan seri C bertenor 7 tahun hingga 26 Agustus 2027.

Selain itu, perseroan juga telah mengantongi restu pemegang saham untuk melakukan right issue, yaitu melepas sebanyak-banyaknya 7,1 miliar saham dan tengah menunggu momentum yang tepat melakukan aksi korporasi tersebut.

Pada penutupan perdagangan Selasa (21/7/2020) saham TPIA parkir di level Rp7.175 per saham. Apabila rights issue dilaksanakan dengan asumsi harga tersebut, maka TPIA berpotensi menggalang dana jumbo hingga Rp50,94 triliun.

Untuk diketahui, perseroan tengah berencana untuk membangun pabrik Chandra Asri Petrochemical II (CAP II) di Cilegon dengan luas lahan 200 hektare. Adapun, proyek CAP II itu  membutuhkan investasi hingga US$5 miliar atau setara dengan Rp69,39 triliun (asumsi kurs Rp13.878 per dolar AS).

Perseroan menegaskan bahwa pembangunan pabrik CAP II itu tetap berlangsung meskipun terdapat beberapa tantangan bisnis akibat pandemi Covid-19. Per Mei 2020, pembebasan lahan telah mencapai 90 persen.

“Pembangunan CAP II tetap berjalan, dengan penyesuaian final investment decision yang diproyeksi selesai pada 2022,” papar Suryandi.

Dengan demikian, alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) yang semula sebesar US$430 juta, akan ditunda. Dengan adanya penyesuaian target FID, Suryandi menjelaskan bahwa realisasi capex yang dianggarkan tahun ini hanya akan dilaksanakan sebesar US$135 juta.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper