Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cari Dana Capex, Chandra Asri (TPIA) Emisi Obligasi Rp1 Triliun

TPIA akan menerbitkan obligasi berkelanjutan III Chandra Asri Petrochemical Tahap I Tahun 2020 dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya Rp1 triliun.
Pekerja mengoperasikan mesin di komplek pabrik PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), Cilegon, Banten./Antara - Muhammad Iqbal
Pekerja mengoperasikan mesin di komplek pabrik PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), Cilegon, Banten./Antara - Muhammad Iqbal

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten petrokimia, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk., berencana mengemisi obligasi dengan nilai sebanyak-banyaknya Rp1 triliun untuk mendanai rencana ekspansi perseroan.

Mengutip prospektus perseroan, emiten berkode saham TPIA itu akan menerbitkan obligasi berkelanjutan III Chandra Asri Petrochemical Tahap I Tahun 2020 dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya Rp1 triliun.

Obligasi itu akan diterbitkan dalam tiga seri, yaitu seri A dengan tenor 3 tahun hingga 26 Agustus 2023, seri B dengan tenor 5 tahun yang akan dibayarkan 26 Agustus 2025, dan seri C bertenor 7 tahun hingga 26 Agustus 2027.

Selain itu, tidak dijamin secara khusus, tetapi dijamin dengan seluruh harta kekayaan perseroan baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari.

“Dana bersih yang diperoleh perseroan dari hasil obligasi berkelanjutan III Chandra Asri Petrochemcical Tahap I Tahun 2020 setelah dikurangi komisi, biaya, dan pengeluaran akan digunakan seluruhnya untuk keperluan modal kerja,” tulis manajemen Chandra Asri Petrochemical dikutip dari prospektusnya, Kamis (16/7/2020).

Adapun, obligasi merupakan bagian dari Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan III Chandra Asri Petrochemical dengan target dana yang dihimpun sebesar Rp5 triliun.

Obligasi juga dijamin secara kesanggupan penuh dan perseroan telah menunjuk PT BCA Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi. Sementara itu, bertindak sebagai wali amanat adalah PT Bank Tabungan Negara (persero) Tbk.

Di sisi lain, Pefindo telah menyematkan perintkat AA- untuk obligasi tersebut yang akan berlaku hingga 1 Juni 2021.

Sebelumnya, Direktur Chandra Asri Petrochemical Suryandi mengatakan bahwa rencana penerbitan obligasi dengan plafon yang jumbo itu nantinya akan digunakan sebagai modal kerja atau pembiayaan capital expenditure (capex) perseroan.

Perseroan mengalokasikan capex tahun ini sebesar US$430 juta dengan rincian, sebesar US$330 juta akan digunakan untuk melanjutkan proyek pembangunan pabrik Chandra Asri Perkasa II (CAP II).

Sisanya akan digunakan untuk pengembangan lanjutan proyek pabrik MTBE dan Butene-1 serta proyek Enclosed Ground Flare (EGF).

Namun, Suryandi menjelaskan bahwa realisasi capex yang dianggarkan tahun ini hanya akan dilaksanakan sebesar US$135 juta seiring dengan penundaan target Final Investment Decision atau FID pabrik CAP II.

“Yang tadinya FID CAP II ditargetkan selesai pada 2021, kini harus diundur menjadi setidaknya pada 2022,” ujar Suryandi

Untuk diketahui, proyek tersebut merupakan pengembangan pabrik baru milik emiten berkode saham TPIA itu yang akan dibangun di Cilegon di atas lahan seluas 200 hektare. Per Mei 2020, pembebasan lahan telah mencapai 90 persen.

Adapun, proyek CAP II membutuhkan investasi hingga US$5 miliar atau setara dengan Rp69,39 triliun (asumsi kurs Rp13.878 per dolar AS).

Per 31 Maret 2020, perseroan telah menyerap capex sebesar 46,2 juta untuk digunakan sebagai pengembangan proyek MTBE dan Butene-1 yang akan rampung awal Juli 2020 serta proyek EGF yang akan selesai pada kuartal IV/2020.

Direktur Keuangan Chandra Asri Petrochemical Andre Khor mengatakan bahwa pihaknya cukup antusias terhadap rencana penerbitan obligasi yang akan dijalankan pada tahun ini.

“Ini win-win solution. Menjadi solusi investasi bagi investor karena memiliki yield dan return yang cukup baik, dapat menjadi manfaat bagi pasar modal, juga menjadi manfaat bagi perseroan dengan pencarian dana segar ini,” jelas Andre.

Untuk diketahui, perseroan telah menyelesaikan rangkaian PUB II dengan total plafon mencapai Rp2 triliun pada Februari lalu.

PUB II tersebut dimulai sejak 2018 dengan nilai emisi Rp500 miliar, tahap kedua pada 2019 senilai Rp750 miliar, dan tahap ketiga pada 2020 sebesar Rp750 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper