Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Asia dibuka melemah mengikuti pergerakan pasar Amerika Serikat menyusul tensi hubungan China dan Amerika Serikat yang kian memanas.
Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (14/7/2020), indeks Kospi Korea Selatan membuka perdagangan pagi ini dengan koreksi 0,5 persen. Penurunan serupa juga terjadi pada pasar Australia, dengan indeks S&P/ASX 200 yang turun 0,5 persen.
Indeks Topix Jepang juga membuka perdagangan di zona merah setelah turun 0,4 persen. Sementara bursa berjangka S&P 500 dibuka menguat 0,1 persen hingga pukul 09.07 waktu Tokyo, Jepang.
Perdagangan hari ini ditopang oleh tensi hubungan China dan AS yang kian memanas setelah AS menolak klaim China terkait Laut China Selatan. Hal ini sekaligus membatalkan kebijakan AS Sebelumnya yang tidak memihak dalam masalah klaim wilayah ini.
Sementara itu, investor juga menunggu outlook pendapatan dari laporan keuangan perusahaan. Hal ini dapat mendukung sikap bullish pelaku pasar yang juga ditopang oleh banjir stimulus dari pemerintah dan bank sentral untuk melawan dampak negatif dari pandemi virus corona.
Chris Iggo, Chief Investment Officer for Core Investments di AXA Investment Managers, mengatakan pasar mengkhawatirkan adanya risiko antara sentimen pemulihan ekonomi dan kenaikan nilai saham yang akan ditekan oleh penurunan harga ketimbang didukung oleh optimisme terhadap keadaan ekonomi.
Baca Juga
Investor juga akan memperhatikan rilis data ekonomi untuk mengukur progres pemulihan perekonomian global. Data neraca perdagangan China akan dirilis hari ini sebelum angka Produk DOmestik Bruto yang dikeluarkan pada Kamis mendatang.