Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Asing Borong Big Caps, IHSG Malah Lesu

Pada penutupan hari ini, IHSG melemah 0,43 persen atau 21,53 poin menjadi 5.031,26, setelah bergerak di rentang 5.022,17 - 5.076,52.
Pengunjung menggunakan smarphone didekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di Jakarta, Rabu (22/4/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Pengunjung menggunakan smarphone didekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di Jakarta, Rabu (22/4/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan hari ini, Jumat (10/7/2020), mengikuti tren bursa global.

Pada pukul 09.00 WIB, IHSG dibuka melemah 0,14 persen atau 6,96 poin menjadi 5.045,83. Terpantau 38 saham menguat, 59 saham melemah, dan 104 saham stagnan.

Adapun, pada penutupan hari ini, IHSG melemah 0,43 persen atau 21,53 poin menjadi 5.031,26, setelah bergerak di rentang 5.022,17 - 5.076,52. Sejumlah 142 saham menguat, 260 saham melemah, dan 149 saham stagnan.

Investor asing mencatatkan net buy senilai Rp89,64 miliar. Sejumlah saham yang diborong asing merupakan kategori kapitalisasi jumbo atau big caps seperti PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) sebesar Rp145,9 miliar.

Selanjutnya, net buy saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) senilai Rp25,3 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) Rp21,9 miliar, dan PT Charoen Phokpand Indonesia Tbk. (CPIN) Rp21,9 miliar.

Pada Kamis (9/7/2020), IHSG ditutup di level 5.052,79 dengan koreksi 0,46 persen atau 23,38 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Direktur PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menyampaikan pergerakan IHSG terlihat sedang terkonsolidasi setelah mengalami kenaikan dalam beberapa hari sebelumnya, sedangkan gelombang tekanan terlihat belum akan berakhir.

“Sentimen dari fluktuasi nilai tukar rupiah serta harga komoditas, dan masih terjadinya capital outflow secara year to date turut membayangi pergerakan IHSG,” papar William.

Sementara itu, pasar saham Asia juga melemah mengikuti pergerakan bursa Amerika Serikat. Hal tersebut dipengaruhi kekhawatiran investor terhadap lonjakan angka kasus positif virus corona yang dapat berdampak negatif terhadap pemulihan ekonomi global.

Dilansir dari Bloomberg pada Jumat (10/7/2020), indeks Topix Jepang ditutup terkontraksi sebesar 1,42 persen. Menyusul di belakangnya adalah Kospi Korea Selatan yang turun sebesar 0,65 persen.

Pada bursa Asia, investor akan memantau pergerakan indeks Shanghai Composite yang tengah berada dalam tren positif. Selama delapan hari terakhir, pasar China menutup perdagangan di zona hijau. Namun, hari ini Shanghai SE Composite koreksi 1,95 persen.

Perdagangan hari ini diwarnai oleh sentimen lonjakan kasus positif virus corona tertinggi di negara bagian California dan Florida di Amerika Serikat. Kendati kebijakan fiskal dan moneter dapat menekan sentimen negatif ini, pasar tenaga kerja yang masih labil dinilai memperbesar sentimen negatif yang ada.

Chief Global Market Strategist di AxiCorp, Stephen Innes, mengatakan antusiasme investor terhadap prospek pembukaan ekonomi langsung tersapu oleh lonjakan kasus positif virus corona yang terjadi. Hal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pelaku pasar bahwa pemulihan ekonomi akan berjalan lebih lambat.

"Ketakutan pemerintah atau pelaku pasar saat ini menjadi sentimen utama pada perdagangan," jelasnya, seperti dikutip Bloomberg.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper