Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mengekor AS, Bursa di Asia Dibuka Melemah

Sentimen hari ini dipengaruhi kekhawatiran lonjakan kasus positif virus corona setelah negara bagian California dan Florida di Amerika Serikat mencatatkan kasus harian tertinggi.
Bursa Asia/ Bloomberg.
Bursa Asia/ Bloomberg.

Bisnis.com, JAKARTA – Pasar saham Asia dibuka melemah mengikuti pergerakan bursa Amerika Serikat. Hal tersebut dipengaruhi kekhawatiran investor terhadap lonjakan angka kasus positif virus corona yang dapat berdampak negatif terhadap pemulihan ekonomi global.

Dilansir dari Bloomberg pada Jumat (10/7/2020), indeks Topix Jepang dibuka terkontraksi sebesar 0,4 persen. Menyusul di belakangnya adalah Kospi Korea Selatan yang turun sebesar 0,18 persen.

Pada bursa Asia, investor akan memantau pergrakan indeks Shanghai Composite yang tengah berada dalam tren positif. Selama delapan hari terakhir, pasar China menutup perdagangan di zona hijau.

Sementara itu, bursa S&P/ASX200 Australia juga mengawali perdagangan dengan koreksi sebesar 0,12 persen. Sementara itu, indeks berjangka S&P 500 dibuka di zona hijau dengan penguatan tipis 0,3 persen hingg pukul 09.07 waktu Tokyo, Jepang.

Perdagangan hari ini diwarnai oleh sentimen lonjakan kasus positif virus corona tertinggi di negara bagian California dan Florida di Amerika Serikat. Kendati kebijakan fiskal dan moneter dapat menekan sentimen negatif ini, pasar tenaga kerja yang masih labil dinilai memperbesar sentimen negatif yang ada.

Chief Global Market Strategist di AxiCorp, Stephen Innes, mengatakan antusiasme investor terhadap prospek pembukaan ekonomi langsung tersapu oleh lonjakan kasus positif virus corona yang terjadi. Hal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pelaku pasar bahwa pemulihan ekonomi akan berjalan lebih lambat.

"Ketakutan pemerintah atau pelaku pasar saat ini menjadi sentimen utama pada perdagangan," jelasnya, seperti dikutip Bloomberg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper