Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Divestasi Tetap Jalan, PTPP Buat Skema Bundling

Upaya divestasi masih akan menjadi agenda utama PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. pada tahun ini.
Pekerja beraktifitas di dekat logo PT PP Properti Tbk. di Depok, Jawa Barat, Sabtu (9/5/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Pekerja beraktifitas di dekat logo PT PP Properti Tbk. di Depok, Jawa Barat, Sabtu (9/5/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. tetap menargetkan divestasi kepemilikan di proyek infrastruktur terlaksana tahun ini melalui skema penjualan baru.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. Agus Purbianto menyatakan bahwa upaya divestasi masih akan menjadi agenda utama pada tahun ini.

“Terkait proses divestasi proyek infrastruktur, diestimasikan kami akan menerima cash in sekitar Rp1,2 triliun,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (5/7/2020).

Rencana divestasi itu terdiri dari pelepasan kepemilikan perseroan pada empat proyek infrastruktur. Pertama, kepemilikan di PT Citra Karya Jabar, pemilik konsesi dan pengelola Tol Cisumdawu.

Perseroan memiliki saham 14 persen dari setoran modal seniali Rp42 miliar. Perseroan menargetkan penjualan itu dapat dilakukan pada kuartal III/2020, dan mendatangkan kas masuk sebesar Rp50,25 miliar.

Kedua, perseroan berencana menjual 25 persen kepemilikannya di PT Prima Multi Terminal atau proyek Pelabuhan Multipurpose Kualatanjung. Ditargetkan rampung pada kuartal III/2020, perseroan membidik dana segar Rp385,18 miliar dari divestasi itu.

Ketiga, perseroan akan melepas 15 persen kepemilikannya di proyek Tol Medan—Kualanamu—Tebing Tinggi (MKTT). Kepemilikan perseroan atas proyek itu tercatat melalui PT Jasamarga Kualanamu Tol dengan setoran modal Rp211,6 miliar.

Emiten berkode saham PTPP ini menargetkan divestasi rampung pada kuartal IV/2020. Perseroan mengharapkan penjualan itu dapat mengalirkan kas masuk sebesar Rp264,5 miliar.

Keempat, perseroan akan melepas kepemilikannya di PT Jasamarga Pandaan Malang sebagai pemilik proyek Tol Pandaan—Malang. Dari kepemilikan 35 persen, perseroan akan menjual 25 persen di antaranya dengan target nilai transaksi mencapai Rp555,61 miliar dan rampung pada kuartal IV/2020.

Dalam rencana penjualan tol MKTT, perseroan berupaya menggandeng PT Waskita Karya (Persero) Tbk. yang juga memiliki porsi kepemilikan 30 persen. Kepemilikan itu terdiri dari 15 persen kepemilikan langsung, dan sisanya melalui PT Waskita Toll Road.

Upaya menggandeng Waskita Karya dilakukan karena investor dinilai akan lebih tertarik dengan porsi kepemilikan lebih besar. Selain itu, transaksi di atas 25 persen juga akan memberikan insentif perpajakan untuk pembeli.

Belakangan, Waskita Karya menyatakan tol MKTT tidak termasuk ke dalam rencana kepemilikan yang akan dijual. Alhasil, PT PP mencari jalan lain untuk memuluskan rencana itu.

Agus menjelaskan bahwa rencana divestasi kepemilikan di tol MKTT akan digabungkan dalam paket penjualan dengan tol Pandaan—Malang. Dengan demikian, pembeli dua proyek tersebut adalah pihak yang sama.

“Kami akan tetap lakukan divestasi Tol MKTT, jadi kami akan bundling dengan Pandaan—Malang untuk mekanisme jualnya. Dengan bundling, maka mestinya [pembelinya] sama,” ujarnya.

Selain Divestasi, perseroan akan mengandalkan pendapatan dari potensi pendapatan pada tahun ini. Dari posisi kontrak dihadapi sekitar Rp64 triliun hingga Mei, perseroan membidik penjualan sedikitnya Rp20 triliun.

Agus menambahkan perseroan tidak memiliki tagihan tunggakan pembayaran kepada pemerintah seperti Waskita Karya, Wijaya Karya, dan Hutama Karya. Adapun, seluruh pengembalian dana talangan tanah dari Lembaga Aset Negara (LMAN) sudah diterima perseroan.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper