Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Efek BI Pangkas Suku Bunga Terasa, IHSG Menghijau di Awal Dagang

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bangkit menguat pada awal perdagangan hari ini, Jumat (19/6/2020), sehari setelah Bank Indonesia memangkas suku bunga acuan.
Pengunjung berada di dekat layar monitor perdagangan Indeks Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (27/7/2020). Bisnis/Abdurachman
Pengunjung berada di dekat layar monitor perdagangan Indeks Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (27/7/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bangkit menguat pada awal perdagangan hari ini, Jumat (19/6/2020), sehari setelah Bank Indonesia memangkas BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pergerakan IHSG menguat 0,79 persen atau 39,05 poin ke level 4.964,3 pada pukul 09.15 WIB dari level penutupan sebelumnya.

Pada perdagangan Kamis (18/6/2020), IHSG ditutup di level 4.925,25 dengan pelemahan sebesar 1,25 persen atau 62,53 poin.

Indeks mulai bangkit dari zona merah dengan mengawali perdagangan Jumat menanjak 0,85 persen atau 41,71 poin ke level 4.966,96. Sepanjang perdagangan pagi ini, indeks bergerak dalam kisaran 4.927,37 – 4.970,07.

Tercatat 185 saham menguat, 69 saham melemah, dan 124 saham stagnan.

Sebanyak 8 dari 10 sektor dalam IHSG bergerak positif, dipimpin industri dasar (+2,37 persen), manufaktur (+1,17 persen), dan aneka industri (+1,02 persen). Adapun sektor pertanian dan pertambangan turun 0,12 persen dan 0,05 persen masing-masing.

Sementara itu, indeks saham lain di Asia tampak bergerak variatif. Indeks Nikkei 225 Jepang mampu naik 0,13 persen, bersama indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China yang masing-masing menguat 0,34 persen dan 0,65 persen.

Sebaliknya, indeks Hang Seng Hong Kong dan Kospi Korea Selatan masing-masing melemah 0,49 persen dan 0,61 persen pukul 9.22 WIB.

Menurut tim riset Samuel Sekuritas Indonesia, IHSG diperkirakan akan menguat terbatas pada perdagangan hari ini, menyusul penurunan suku bunga oleh Bank Indonesia (BI).

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI), yang berlangsung pada 17 Juni 2020—18 Juni 2020, memutuskan untuk menurunkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 4,25 persen. Sejak Juli 2019, bank sentral telah menurunkan suku bunga acuan sebesar 175 bps.

Keputusan tersebut sesuai dengan ekspektasi pasar seiring dengan rendahnya tekanan inflasi saat ini.

BI juga melanjutkan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah dan pelonggaran likuiditas, serta memutuskan untuk memberi jasa giro sebesar 3 persen dari DPK kepada bank yang memenuhi kewajiban GWM dalam rupiah.

Dari luar negeri, pada perdagangan Kamis (18/6), bursa AS ditutup variatif, dengan indeks Dow Jones (-0,15 persen), S&P 500 (+0,06 persen), dan Nasdaq (+0,33 persen).

“Rilis data Jobless Claims AS menunjukan 1,51 juta orang mendaftarkan manfaat, bertahan dari level pada pekan sebelumnya namun masih berada di atas ekspektasi,” tulis Samuel Sekuritas melalui publikasi riset harian.

Selain itu, Bank Sentral Inggris (BoE) pada Kamis telah memutuskan untuk meningkatkan besaran quantitative easing sebesar 100 miliar pound sterling.

Namun di satu sisi, BoE berencana untuk memperlambat penetrasi quantitative easing (QE) seiring pulihnya pasar dari penurunan pada awal tahun lalu. BoE juga mempertahankan suku bunga di level 0,1 persen atau sesuai dengan ekspektasi pasar.

“Pasar regional pagi ini diperdagangkan mix dengan Nikkei menguat dan Kospi melemah. IHSG hari ini kami perkirakan menguat terbatas penyusul penurunan suku bunga,” tandasnya.

Di pasar mata uang, nilai tukar rupiah terpantau berbalik melemah 13 poin atau 0,09 persen ke level Rp14.090 per dolar AS pukul 9.13 WIB, setelah sempat melanjutkan penguatannya hingga ke level Rp14.062 per dolar AS.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper