Bisnis.com, JAKARTA – Emiten ritel PT Midi Utama Indonesia Tbk. (MIDI) memproyeksikan kenaikan laba bersih hingga 50 persen secara tahunan untuk periode kuartal pertama pada tahun 2020.
Mengutip dari keterangan perseroan di laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan menyatakan kondisi kelangsungan usaha terganggu oleh Covid-19 dan berdampak pada pembatasan operasional saja.
“Terdapat pembatasan jam operasional gerai yang berbeda-beda antar daerah,” tulis manajemen, Sabtu (13/6/2020).
Di samping itu, perseroan juga memperkirakan adanya kenaikan total pendapatan kurang dari 25 persen pada paruh pertama tahun ini.
Untuk diketahui, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp27,94 miliar dan pendapatan bersih senilai Rp2,63 triliun pada kuartal pertama tahun 2019.
Walhasil, berdasarkan perkiraan kalkulasi manajemen, laba bersih perseroan bisa meningkat hingga Rp13,97 miliar dan total penjualan naik kurang dari Rp657,02 miliar pada triwulan pertama tahun ini.
Baca Juga
Dengan perkiraan jangka waktu pembatasan operasional selama 3 bulan, kontribusi pendapatan dari kegiatan operasional yang mengalami pembatasan operasional adalah sebesar 25 perseroan dari total pendapatan konsolidasi tahun 2009.
Saat ini, jaringan ritel Alfamidi tersebut saat ini memiliki 23.685 karyawan yang berstatus tetap dan tidak tetap. Menariknya, tidak ada pegawai yang terdampak secara finansial dan status akibat dari penyebaran virus mematikan tersebut.
Adapun, di tengah pembatasan jam operasional yang bervariasi antar daerah, perseroan akan tetap mematuhi peraturan yang berlaku tersebut, mematuhi protokol kesehatan yang berlaku dan memastikan agar distribusi pasokan barang-barang ke semua gerai tetap berjalan dengan lancar.
Sehingga, operasional gerai tetap dapat berjalan dan kebutuhan masyarakat dapat tetap terlayani dengan optimal.
Terakhir, perseroan juga mempunyai layanan pesan antar MIDI Kriing yang memudahkan konsumen sehingga konsumen tidak perlu datang langsung ke toko secara fisik. Kegiatan-kegiatan corporate social responsibility juga terus dilakukan oleh perseroan untuk meringankan beban pihak-pihak yang membutuhkan.