Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Midi Utama Indonesia (MIDI) Catatkan Kenaikan Laba 27,59 Persen

Perolehan laba bersih Midi Utama ditopang pertumbuhan penjualan 8,63 persen. Lebih dari separuh pendapatan disumbang dari operasional gerai di Jabodetabek.
Gerai Alfamidi./JIBI-Nurul Hidayat
Gerai Alfamidi./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten ritel PT Midi Utama Indonesia Tbk. (MIDI) membukukan kinerja cemerlang sepanjang tahun 2019.

Dikutip dari laporan keuangan konsolidasiannya per 31 Desember 2019, perseroan yang mengoperasikan gerai Alfamidi ini mencatatkan laba bersih sebesar Rp203,06 miliar, naik 27,59 persen dibandingkan 2018 sebesar Rp159,15 miliar.

Walhasil, laba per saham atau earning per share yang dapat dibagikan perseroan untuk tahun buku 2019 adalah Rp70,45, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp55,22.

Secara umum, kinerja pendapatan MIDI tumbuh 8,63 persen menjadi Rp11,62 triliun pada tahun 2019. Segmen makanan berkontribusi besar terhadap penjualan perseroan yakni sebesar 58,18 persen, diikuti oleh segmen minuman sebesar 28,56 persen dan makanan segar sebesar 13,26 persen dari total omzet.

Sementara dari segi geografis, penjualan di wilayah Jabodetabek menyumbang pendapatan terbesar bagi perseroan yakni sebesar 55,33 persen. Kemudian disusul luar Jawa sebesar 31,15 persen dan daerah Jawa luar Jabodetabek sebesar 13,52 persen.

Meski begitu, perseroan tak mampu mengelak dari tingginya beban pokok penjualan yang naik sebesar 8,65 persen menjadi Rp8,72 triliun diikuti dengan beban penjualan dan distribusi yang meningkat 8,02 persen menjadi Rp2,38 triliun.

Di sisi lain, pos liabilitas perseroan menurun tipis 2,84 persen menjadi Rp3,77 triliun diikuti dengan kenaikan dari total ekuitas sebesar 12,97 persen menjadi Rp1,22 triliun sepanjang tahun 2019.

Walhasil membuat total aset perseroan naik tipis 0,61 persen, dari Rp4,96 triliun menjadi Rp4,99 triliun pada tahun 2019.

Terakhir, kas dan setara kas perseroan naik sebesar 22,46 persen, dari semula sebesar Rp196,89 miliar menjadi Rp241,12 miliar pada tahun 2019 dikarenakan adanya kenaikan kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper