Bisnis.com, JAKARTA – Pencapaian apik emiten ritel PT Midi Utama Indonesia Tbk. (MIDI) pada tahun 2019 disebutkan perseroan tak luput dari strategi yang diterapkan.
Dikutip dari laporan tahunan perseroan, strategi untuk terus adaptif dan memenuhi harapan pelanggan merupakan modal utama untuk meraih pertumbuhan kinerja yang juga akan diimplementasikan pada tahun ini
“Pada tahun lalu, perseroan dianggap terus memperluas jaringan operasional melalui pembukaan cabang baru di Kendari, Sulawesi Tenggara dan Ambon, Maluku,” tulis manajemen dalam laporannya.
Di sisi lain, operasi kelompok usaha perseroan yang mengoperasikan gerai Alfamidi itu disebutkan bisa saja terdampak secara merugikan oleh wabah Covid-19. Meski begitu, perseroan belum dapat menjelaskan rinciannya.
Peningkatan jumlah pasien infeksi Covid-19 yang berkepanjangan di masa depan disebutkan perseroan bergantung pada efektivitas kebijakan tanggapan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Republik Indonesia.
Namun, dampak spesifik terhadap bisnis, pendapatan, dan nilai terpulihkan dari aset dan liabilitas kelompok usaha belum memungkinkan. Walhasil, dampak-dampak tersebut akan dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian perseroan saat dampak tersebut dapat diketahui dan diestimasi.
Seperti yang diketahui, Midi Utama Indonesia meraih laba bersih pada tahun 2019 sebesar Rp203,06 miliar, naik 27,59 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp159,15 miliar.
Adapun, pendapatan neto perseroan ikut naik 8,63 persen, dari semula Rp10,70 triliun menjadi Rp11,62 triliun pada tahun 2019.