Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengurangi koreksinya pada akhir sesi I perdagangan Kamis (11/6/2020) dengan pelemahan 0,51 persen.
Pada akhir sesi I atau pukul 11.30 WIB, indeks terkoreksi 0,51 persen atau 24,99 poin menjadi 4.895,69. Sebelumnya saat pembukaan, IHSG turun 1,39 persen ke level 4.852. Sepanjang perdagangan, indeks bergerak di rentang 4.812,19 - 4.931,24.
Terpantau 143 saham menguat, 239 saham melemah, dan 150 saham stagnan. Total transaksi mencapai Rp5,54 triliun dengan frekuensi 468.842 kali transaksi.
Invstor asing tercatat melakukan net sell Rp216,19 miliar. Sejumlah saham yang paling banyak dijual asing adalah TLKM dengan net sell sebesar Rp152,6 miliar, ASII Rp26 miiliar, UNTR Rp17,9 miliar, HMSP Rp7,6 miliar, dan BMTR Rp7,5 miliar.
Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang memperkirakan IHSG berpeluang melanjutkan aksi profit taking. Hal itu menjadikan kembali cukup banyak saham sangat menarik untuk dibeli secara valuasi.
"Kami merekomendasikan sangat selektif jika investor ingin melakukan buy on weakness atau Swing Trade maka dapat fokus atas saham dari sektor farmasi, telko, logam emas, ritel, bank, batu bara dan properti dalam perdagangan Kamis ini," sebutnya dalam riset, (11/6/2020).
Baca Juga
Menurutnya IHSG bakal menguji level 4.879 sampai 4.961. Selain itu, Edwin menambahkan pergerakan harga komoditas saat ini cukup beragam dengan harga minyak, emas, timah dan nikel mengalami penguatan masing-masing sebesar 1,90 persen, 1,56 persen, 1,66 persen dan 0,74 persen.
Menurutnya penguatan itu berpotensi mengangkat saham dibawah komoditas tersebut sementara perlu dicermati dampak dari penurunan harga komoditas crude palm oil dan batu bara dalam perdagangan Kamis ini.
Sementara itu, tim riset Pilarmas Investindo Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak di level 4.806 sampai dengan 5.094.
"Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak melemah dan ditradingkan pada level 4.806-5.094," sebut tim dalam riset Kamis (11/6/2020).