Bisnis.com,JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus tertekan di zona merah dan berakhir di kisaran level 4.800 pada perdagangan hari ini, Kamis (11/6/2020), di tengah pelemahan bursa Asia.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pergerakan IHSG ditutup di level 4.854,75 dengan pelemahan 1,34 persen atau 65,93 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Rabu (10/6/2020), IHSG berakhir di level 4.920,68 dengan penurunan tajam 2,27 persen atau 114,37 poin, koreksi hari kedua berturut-turut.
Pelemahan indeks terpantau mulai berlanjut pada Kamis dengan langsung turun lebih dari 1 persen. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak dalam kisaran 4.812,19 – 4.931,24.
Seluruh 10 sektor pada IHSG ditutup di wilayah negatif, dipimpin aneka industri (-2,1 persen). Pelemahan sektor aneka industri berturut-turut diiikuti finansial (-1,99 persen), perdagangan (-1,86 persen), dan barang konsumsi (-1,37 persen).
Tercatat 137 saham menguat, 289 saham melemah, dan 134 saham berakhir stagnan. Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang masing-masing turun 2,1 persen dan 4,5 persen menjadi penekan utama IHSG.
Baca Juga
Sebelumnya, IHSG memang diprediksi akan kembali bergerak di zona merah seiring kecemasan data kasus baru Covid-19 secara harian terus meningkat setelah dilonggarkannya pembatasan sosial berskala besar.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mulai melonggarkan pembatasan sosial berskala besar terhitung mulai, Jumat (5/6/2020). Tahapan itu menjadi transisi sebelum dilakukan pembukaan seluruh aktivitas publik.
Awalnya, kebijakan itu sempat menjadi angin segar bagi pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG). Indeks menguat tipis 0,632 persen akhir perdagangan, Jumat (5/6/2020).
Bahkan, IHSG sempat memberikan angin surga dengan menembus level 5.000 pada awal pekan ini. Pergerakan indeks parkir di zona hijau menguat 2,481 persen ke level 5.070,561 akhir sesi, Senin (8/6/2020).
Namun, laju IHSG berbalik terkoreksi 0,70 persen pada perdagangan berikutnya, Selasa (9/6/2020). Bahkan, indeks harus puas turun 2,272 persen ke level 4.920,682 akhir perdagangan, Rabu (10/6/2020).
Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher menjelaskan bahwa IHSG bergerak melemah dengan indikasi adanya profit taking setelah bergerak di area jenuh beli. Sejauh ini, masih minim sentimen sehingga masih rentan melanjutkan pelemahan.
Dennies memprediksi IHSG akan melemah sehingga koreksi masih akan berlanjut. Dari global, investor fokus menantikan kebijakan The Fed terkait suku bunga.
“Dari dalam negeri, mulai ada kekhawatiran setelah data kasus baru Covid-19 secara harian mulai meningkat setelah pelonggaran pembatasan sosial berskala besar [PSBB],” jelasnya melalui riset harian yang dikutip, Kamis (11/6/2020).
Dia memprediksi IHSG akan bergerak dengan level support 1 4.862 dan support 2 4.805. Selanjutnya, resistance 1 5.006 dan resistance 2 5.093.
Pergerakan IHSG berakhir melorot 1,34 persen atau 65,93 poin ke level 4.854,75 pada perdagangan hari ini.
Pergerakan IHSG melemah 1,28 persen atau 63,24 poin ke level 4.857,44 menjelang penutupan perdagangan hari ini.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah 0,97 persen atau 47,55 poin ke level 4.873,13 pada awal sesi II perdagangan hari ini.
Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak dalam kisaran 4.812,19-4.931,234.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah 0,46 persen atau 22,46 poin ke level 4.898,22 pada akhir sesi I perdagangan hari ini.
Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak dalam kisaran 4.812,19-4.930,16.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) berbalik menguat meskipun hanya 0,05 persen atau 2,36 poin ke level 4.923,04 pagi ini.
Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak dalam kisaran 4.812,19-4.931,24.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah 1,37 persen atau 67,50 poin ke level 4.853,18 pada awal perdagangan hari ini.
Sementara itu, bursa saham lainnya di Asia melemah. Indeks Nikkei 225 turun 1,12 persen, indeks Hang Seng melemah 0,43 persen, sedangkan indeks FTSE Straits Times Singapura melemah 1,67 persen.