Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sentimen Positif Masih Tinggi, Potensi Penguatan Rupiah Terus Terbuka

Pada penutupan Jumat (5/6/2020), rupiah terapresiasi 1,56 persen atau 218 poin ke level Rp13.878 per dolar AS. Penguatan itu terjadi di saat indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang utama bergerak turun 0,16 persen ke level 96,836.
Karyawati bank menata uang dollar dan rupiah di kantor cabang PT Bank Mandiri Tbk. di Jakarta, Rabu (22/4/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Karyawati bank menata uang dollar dan rupiah di kantor cabang PT Bank Mandiri Tbk. di Jakarta, Rabu (22/4/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Mata uang rupiah berpotensi melanjutkan penguatan pada pekan depan setelah berhasil kembali ke area Rp13.000-an.

Pada penutupan Jumat (5/6/2020), rupiah terapresiasi 1,56 persen atau 218 poin ke level Rp13.878 per dolar AS. Penguatan itu terjadi di saat indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang utama bergerak turun 0,16 persen ke level 96,836.

Nilai tukar rupiah telah menguat lebih dari 17 persen sepanjang kuartal berjalan, menghapus sebagian besar pelemahan yang dialami pada kuartal I/2020.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan pekan depan rupiah masih memiliki kemungkinan untuk melanjutkan penguatannya, apalagi di akhir pekan aset-aset berisiko juga ditutup menguat, termasuk indeks saham AS dan Eropa.

Menurutnya, sentimen positif masih datang dari pembukaan kembali aktivitas perekonomian negara-negara yang mengalami pandemi, termasuk Indonesia yang mulai melakukan kenormalan baru.

“Ini mendorong pelaku pasar segera masuk ke aset-aset berisiko untuk mendapatkan yield yang lebih tinggi,” ujarnya kepada Bisnis, Sabtu (7/6/2020)

Selain itu, tambahnya, data Tenaga kerja AS untuk bulan Mei yang dirilis Jumat malam menunjukkan perbaikan di luar ekspektasi pasar, sehingga memberikan sentimen positif tambahan untuk pasar.

Di sisi lain, hal yang dikhawatirkan pasar mengenai perang dagang AS dan China jilid selanjutnya ternyata sejauh ini belum menunjukkan sinyal-sinyal ketegangan yang meningkat.

Dari berbagai sentimen tersebut, Ariston memproyeksikan masih ada ruang penguatan rupiah menuju kisaran support Rp13.500 dengan potensi resistan di kisaran Rp14.200 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper