Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dividen Emiten Bakal Terdampak Bila Rupiah Terus Menguat

Bank Indonesia masih optimistis rupiah dapat melebih ekspektasi pasar.
Karyawan menunjukan uang dolar Amerika Serikat (AS) di Jakarta, Rabu (27/5/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menunjukan uang dolar Amerika Serikat (AS) di Jakarta, Rabu (27/5/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia berambisi untuk terus menurunkan nilai tukar rupiah terhadap dollar hingga lebih dari Rp13.885.

Akhir perkan ini, Gubernur BI Perry Warjiyo meyakini rupiah masih akan terus menguat dibandingkan dengan dollar. Padahal sebelumnya, Perry memperkirakan nilai tukar rupiah dapat mencapai level Rp15.000 per dolar AS pada akhir 2020.

Meski sudah melampaui target, Perry masih optimistis rupiah dapat melebih ekspektasi pasar. Sebagai informasi mata uang garuda telah menguat 15,45 persen dari level Rp16.413 sejak kuartal II/2020 bergulir.

"Ini menunjukkan penguatan dengan pandangan kami bahwa nilai tukar hari ini masih undervalue sehingga ke depan masih berpotensi menguat," tegasnya dikutip Sabtu (6/6).

Menurut Perry, rupiah masih undervalue karena beberapa faktor seperti inflasi domestik yang rendah, defisit transaksi berjalan yang rendah, perbedaan suku bunga dalam dan luar negeri, dan premi risiko yang turun.

Untuk perbedaan suku bunga, interest rate differential SBN dan US treasury 10 tahun telah mencapai 6,2 persen. Seperti diketahui, yield atau imbal hasil SBN mencapai 7,06 persen, sementara US treasury hanya sebesar 0,8 persen.

Dengan demikian, pemilik dollar US dapat segera menukar valas untuk mendapatkan gain yang optimal sebelum penguatan rupiah terus berlanjut.

Pasalnya, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) pun menginginkan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) mampu berada di bawah level Rp10.000 agar mampu memproduksi baterai lithium pada 2023 mendatang.

Pemerintah pusat bahkan pada 1 Januari 2020 lalu mempercepat penutupan pintu keluar ekspor bijih nikel berkadar rendah dari sebelumnya yang akan direncanakan pada 2022.

Akan tetapi, penguatan rupiah memberikan efek samping terhadap dividen per share atau dividen per saham (DPS) bagi PT Bukit Asam Tbk. (PTBA). JP Morgan menilai  PTBA diproyeksi memiliki DPS Rp228,55 per saham dengan dividen yield 13 persen.

Pada tahun selanjutnya DPS diproyeksi turun menjadi Rp198,2 per saham dengan dividen yield 10,9 persen. Risiko penurunan juga disebabkan oleh depresiasi nilai tukar rupiah.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper