Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia mencatat sektor perdagangan, jasa dan investasi menyumbang paling banyak calon emiten per 4 Juni 2020.
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna Setya mengatakan terdapat 6 perusahaan dari sektor itu yang berencana melakukan pencatatan saham. Menurutnya minat perusahaan untuk initial pubcli offering (IPO) masih positif dan tinggi.
“Tingginya minat tersebut juga tidak terlepas dari dukungan kebijakan OJK diantaranya adalah pemberian relaksasi jangka waktu umur Laporan Keuangan & Laporan Penilai dalam rangka Penawaran Umum yaitu selama 2 bulan,” katanya pada Kamis (4/6).
Meski demikian, Nyoman mengakui bila kondisi pandemi Covid-19 saat ini memiliki tantangan tersendiri dan berdampak pada semua aspek tidak terkecuali Pasar Modal dan perusahaan yang mencari pendanaan melalui IPO.
Selain ke-6 calon emiten itu, BEI juga mencatat terdapat 3 perusahaan dari sektor properti dan konstruksi bangunan. Lalu tambahan 6 perusahaan lainnya merupakan perusahaan yang bergerak pada sektor agrikultur, keuangan dan konsumer.
Nyoman menambahkan terdapat 24 issuer yang akan menerbitkan 28 emisi obligasi atu sukuk yang berada dalam pipeline. Total ada 15 calon perusahaan yang bakal IPO dan 28 emisi obligasi atau sukuk yang direncanakan terbit tahun ini.
Baca Juga
“OJK bersama BEI senantiasa akan membuat kebijakan yang memberikan kemudahan bagi perusahaan dalam rangka mendapatkan pendanaan dan membuat kondisi pasar yang kondusif ditengah masa pandemi ini,” pungkasnya.