Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tujuh Sektor Merah, IHSG Hentikan Reli 6 Hari Beruntun

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pergerakan IHSG melemah 0,49 persen atau 24,30 poin ke level 4.916,7 pada akhir perdagangan Kamis (4/6/2020).
Karyawan beraktivitas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (28/5/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan beraktivitas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (28/5/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya menghentikan laju penguatannya setelah reli selama enam hari berturut-turut.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pergerakan IHSG melemah 0,49 persen atau 24,30 poin ke level 4.916,7 pada akhir perdagangan Kamis (4/6/2020).

Pada perdagangan Rabu (3/6/2020), IHSG ditutup di level 4.941,01 dengan lonjakan 1,93 persen atau 93,50 poin, reli kenaikan hari keenam beruntun sejak perdagangan Selasa (26/5/2020).

Indeks bahkan sempat menembus level 5.000 pada perdagangan hari ini. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak dalam kisaran 4.899,39-4.015,76.

Sebanyak 7 dari 10 sektor pada IHSG ditutup di wilayah negatif, didorong oleh sektor tambang yang melemah 1,01 persen, disusul sektor manufaktur yang melemah 0,93 persen.

Tiga sektor lainnya ditutup menguat, dipimpin oleh sektor properti dengan penguatan 1,25 persen.

Tercatat 210 saham menguat, 201 saham melemah, dan 161 saham berakhir stagnan.

IHSG melemah sejalan dengan mayoritas bursa saham global yang bergerak negatif. yang juga berbalik negatif, karena optimisme untuk pemulihan ekonomi yang cepat dari pandemi terhenti.

Indeks Stoxx Europe 600 dibuka lebih rendah untuk pertama kalinya pekan ini, beberapa jam sebelum Bank Sentral Eropa mengumumkan keputusan kebijakannya. Kontrak berjangkan pada indeks S&P 500 dan Nasdaq 100 turun tipis.

Di Asia, pergerakan saham cenderung beragam, dengan indeks Nikkei 225 ditutup menguat 0,36 persen, sedangkan indeks Shanghai Composite melemah 0,14 persen.

Setelah penguatan saham yang luar biasa dalam sepekan terakhir, fokus investor sekarang beralih ke Frankfurt, di mana ECB diharapkan untuk meningkatkan stimulus moneter yang sudah besar. Investor juga tengah menantikan data payroll dan pengangguran AS.

Pelaku pasar akan mencari katalis lebih lanjut untuk pasar saham dan aset berisiko lainnya yang telah menguat karena pembukaan ekonomi di seluruh dunia.

Di sisi stimulus, Kanselir Jerman Angela Merkel sebelumnya menyepakati paket 130 miliar euro ($ 146 miliar) yang dirancang untuk memacu belanja konsumen jangka pendek dan memacu laju bisnis.

"Tekanan ekonomidari pandemi virus corona mulai mereda dan investor sekarang percaya masih ada harapan bagi pasar saham," ungkap manajer portofolio di Aviva Investors Americas LLC Susan Schmidt, seperti dikutip Bloomberg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper