Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah produk reksa dana kelolaan PT Sinarmas Asset Manajemen secara historis terpantau selalu berhasil berada di atas (outperform) indeks acuannya.
Menariknya, dua produk reksa dana pendapatan tetap sempat disuspensi OJK, yaitu Danamas Pasti dan Danamas Stabil menunjukkan kinerja positif yang bergerak lurus, layaknya kinerja produk reksa dana pasar uang selama setahun terakhir.
Berdasarkan pantauan Bisnis lewat informasi yang disediakan Sinarmas AM lewat laman resminya, kedua produk reksa dana pendapatan tetap itu tak pernah sekalipun menunjukkan kinerja yang menurun bahkan ketika indeks acuannya bergerak volatil saat Covid-19 merebak.
Berikut kinerja dan ulasan produk reksa dana milik Sinarmas AM.
Danamas Pasti
Produk reksa dana dengan jenis pendapatan tetap ini dirilis pada 28 April 2003 dan memiliki nilai aktiva bersih (NAB) senilai Rp21,95 miliar per April 2020.
Baca Juga
Dari sisi kinerja secara tahunan pada periode 30 April 2019 - 30 April 2020, terlihat kurva produk Danamas Pasti bergerak lurus dan tak sekalipun pernah turun kendati indeks acuannya bergerak volatil.
Kurva semacam itu biasanya lebih sering ditemukan pada produk reksa dana pasar uang yang berinvestasi pada aset deposito atau obligasi bertenor pendek di bawah 1 tahun.
Berdasarkan kinerja 1 tahun, Danamas Pasti yang dirilis lewat laman resmi Sinarmas AM, produk ini memberikan return sebesar 7,21% secara yoy per April 2020 atau lebih baik ketimbang kinerja indeks reksa dana pendapatan tetap dari Infovesta Utama (Infovesta Fixed Income Fund Index) yang sebesar 4,79%.
Terlihat saat kinerja indeks reksa dana pendapatan tetap melemah pada Maret 2020 ketika Covid-19 merebak, kinerja reksa dana Danamas Pasti tetap tak terganggu dan terus tumbuh.
Per akhir April 2020, produk ini masih memberikan return sebesar 2,31% secara year-to-date, sementara sejak diluncurkan kinerjanya telah meroket hingga 271,74%.
Berdasarkan fund fact sheet per April 2020, produk ini berinvestasi ke dalam surat utang korporasi (67,65%), surat utang pemerintah (26,15%), dan sisanya dalam bentuk kas dan pasar uang (6,20%).
Adapun, sepuluh besar efek dalam portofolionya terdiri dari Adira Finance, Angkasa Pura, Astra Sedaya Finance, Bank Maybank, Bank Panin, Indosat, Medco Energy, Obligasi Pemerintah, Siantar Top, dan Summarecon.
Danamas Stabil
Produk reksa dana pendapatan tetap ini diluncurkan pada 28 Februari 2003. Sampai dengan akhir April 2020, total NAB tercatat senilai Rp8,43 triliun.
Dari sisi kinerja secara tahunan pada periode 30 April 2019 - 30 April 2020, terlihat kurva produk Danamas Stabil juga bergerak lurus ke kanan atas dan tak sekalipun pernah turun kendati indeks acuannya bergerak volatil.
Berdasarkan kinerja 1 tahun Danamas Stabil yang dirilis lewat laman resmi Sinarmas AM, produk ini memberikan return sebesar 7,22% secara yoy per April 2020 atau lebih baik ketimbang kinerja indeks reksa dana pendapatan tetap dari Infovesta Utama (Infovesta Fixed Income Fund Index) yang sebesar 4,79%.
Kinerja ytd per akhir April 2020 dari produk ini tercatat masih tumbuh 2,32%. Sejak diluncurkan, kinerjanya telah menguat 262,32%.
Berdasarkan fund fact sheet per April 2020, Danamas Stabil berinvestasi ke efek obligasi korporasi (68,04%), obligasi pemerintah (5,44%), dan kas & pasar uang (26,52%).
Sepuluh besar efek dalam portofolionya terdiri dari Chandra Asri, Japfa, Lontar Papyrus, Mayora Indah, Moratelindo, Obligasi Pemerintah, Oto Multiartha, PLN, Sinarmas Multifinance, dan Waskita Karya.
Danamas Rupiah
Danamas Rupiah merupakan reksa dana pasar uang dengan NAB senilai Rp14,85 miliar per April 2020. Adapun Sinarmas AM tak memiliki fund fact sheet produk ini dalam laman resminya.
Danamas Rupiah Plus
Produk reksa dana pasar uang ini diluncurkan pada 13 Juni 2006, Saat ini total NAB tercatat senilai Rp164,71 miliar.
Dari sisi kinerja, produk Danamas Rupiah Plus bergerak mengikuti indeks acuannya yaitu Infovesta Money Market Fund Index.
Per akhir April 2020, Danamas Rupiah Plus tumbuh 5,76% yoy atau lebih baik ketimbang indeks reksa dana pasar uang dari Infovesta Utama yang sebesar 5,08%.
Sejak awal tahun, produk ini memberikan return sebesar 1,54% sementara sejak diluncurkan kinerjanya menguat 45,44%.
Berbeda dengan dua produk di atas yang memiliki alokasi investasi ke obligasi pemerintah, Danamas Rupiah berinvestasi sebagian besar ke obligasi korporasi dengan porsi 77,20% dan sisanya kas & pasar uang sebesar 22,80%.
Berdasarkan fund fact sheet per April 2020, produk ini memiliki obligasi dari Bank CIMB Niaga, Bank Maybank, BCA Finance, Indomobil Finance, Indosat, Rajawali Nusantara Indonesia, Siantar Top, Summarecon, Waskita Karya, Wom Finance.
Simas Saham Unggulan
Produk dengan jenis reksa dana saham ini dirilis pada 18 Desember 2012 dan per April 2020 tercatat dana kelolaannya senilai Rp1,19 triliun.
Mengikuti kinerja IHSG, produk ini memberikan return -36,26% sejak awal tahun. Sedangkan sejak diluncurkan, kinerjanya tumbuh 15,18%.
Pada periode 18 Desember 2012 - 39 April 2020, produk ini tercatat berkinerja sebesar 15,18% atau jauh lebih baik ketimbang IHSG yang sebesar 9,6%. Produk ini juga memperlihatkan kinerja mengikuti gerak indeks acuannya dan selalu tampil outperform dari IHSG.
Berdasarkan fund fact sheet per April 2020, alokasi investasi produk ini sebagian besar berada di saham yaitu sebesar 84,15%. Sisanya sebesar 15,85% ditempatkan di kas dan pasar uang.
Berikut sejumlah saham yang ada dalam portofolio produk Danamas Rupiah Plus: ASSA, LIFE, BBCA, BMRI, BBNI, BBRI, MIKA, TLKM, URBN, dan INCO.
Simas Syariah Unggulan
Reksa dana Simas Syariah Unggulan merupakan jenis reksa dana saham yang dirilis pada 8 Agustus 2014, dengan NAB senilai Rp55 miliar per April 2020.
Pada periode 8 Agustus 2014 - 30 April 2020, kinerja Simas Saham Unggulan turun -38,77% tetapi masih lebih baik ketimbang indeks reksa dana saham syariah (Infovesta Sharia Equity Fund Index) yang sebesar -51,12%. Terpantau produk ini memang berkinerja mirip dengan indeks acuannya bahkan lebih sering outperform.
Berdasarkan fund fact sheet per April 2020, produk ini menempatkan investasi terbesarnya ke kelas aset saham (84,38%) dan sisanya ditempatkan di kas dan pasar uang (15,62%) dengan 10 portofolio a.l. ASII, ERAA, HKMU, MCAS, MDKA, LSIP, DMAS, SOSS, TLKM, dan URBN.
Sejak awal tahun, kinerjanya telah tergerus -39,05% dan sejak peluncuran telah turun -38,77%.
Simas Syariah Berkembang
Simas Syariah Berkembang yang merupakan reksa dana campuran ini diluncurkan bersamaan dengan Simas Syariah Unggulan. Per April 2020 tercatat dana kelolaannya senilai Rp13,86 miliar.
Per 30 April 2020, Simas Syariah Berkembang mencatatkan return -17,02% secara yoy namun lebih baik ketimbang kinerja indeks acuannya yaitu Infovesta Sharia Balanced Fund Index yang sebesar -19,16%.
Berdasarkan fund fact sheet per April 2020, produk ini berinvestasi sebagian besar ke saham (44,26%). Selanjutnya penempatan investasi ditempatkan pada obligasi krporasi (7,42%), obligasi pemerintah (22,48%), dan kas (25,86%).
Adapun top holding yang menyusun produk ini terdiri dari ADRO, ASII, ELSA, ICBP, INDF, Lontar Papyrus, PWON, sukuk negara, telekomunikasi, dan UCID.
Sejak awal tahun kinerjanya turun 16,11% dan sejak diluncurkan masih tumbuh 6,21%.
Tabel Kinerja 7 Produk Reksa Dana Sinar Mas AM per April 2020
No. | Produk | Jenis | Alokasi Aset Terbesar | AUM (Rp miliar) |
1 | Danamas Pasti | Pendapatan tetap | Adira Finance, Angkasa Pura, Astra Sedaya Finance, Bank Maybank, Bank Panin, Indosat, Medco Energy, Obligasi Pemerintah, Siantar Top, dan Summarecon. | 21.96 |
2 | Danamas Stabil | Pendapatan tetap | Chandra Asri, Japfa, Lontar Papyrus, Mayora Indah, Moratelindo, Obligasi Pemerintah, Oto Multiartha, PLN, Sinarmas Multifinance, dan Waskita Karya. | 8,437.39 |
3 | Danamas Rupiah | Pasar Uang | - | 14.85 |
4 | Danamas Rupiah Plus | Pasar Uang | Bank CIMB Niaga, Bank Maybank, BCA Finance, Indomobil Finance, Indosat, Rajawali Nusantara Indonesia, Siantar Top, Summarecon, Waskita Karya, Wom Finance. | 164.71 |
5 | Simas Saham Unggulan | Saham | ASSA, LIFE, BBCA, BMRI, BBNI, BBRI, MIKA, TLKM, URBN, dan INCO. | 1,197.85 |
6 | Simas Syariah Unggulan | Saham | ASII, ERAA, HKMU, MCAS, MDKA, LSIP, DMAS, SOSS, TLKM, dan URBN. | 55.01 |
7 | Simas Syariah Berkembang | Campuran | ADRO, ASII, ELSA, ICBP, INDF, Lontar Papyrus, PWON, sukuk negara, telekomunikasi, dan UCID. | 13.86 |