Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Terus Nantikan Pembukaan Aktivitas Ekonomi, Wall Street Rebound

Dilansir Bloomberg, indeks Dow Jones Industrial Average menguat 1,27 persen atau 307,12 poin ke level 24.513,98 pada pukul 09.55 waktu New York, sedangkan indeks Nasdaq Composite menguat 1,71 persen atau 156,61 poin ke level 9.341,72.
Pedagang bekerja di lantai bursa New York Stock Exchange./ Michael Nagle - Bloomberg
Pedagang bekerja di lantai bursa New York Stock Exchange./ Michael Nagle - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat rebound pada awal perdagangan hari ini, Rabu (20/5/2020) karena investor terus menantikan pembukaan kembali perekonomian AS secara bertahap.

Selain itu, indeks terdorong oleh kinerja emiten ritel yang menunjukkan tanda-tanda ketahanan terhadap tekanan dari virus corona.

Dilansir Bloomberg, indeks Dow Jones Industrial Average menguat 1,27 persen atau 307,12 poin ke level 24.513,98 pada pukul 09.55 waktu New York, sedangkan indeks Nasdaq Composite menguat 1,71 persen atau 156,61 poin ke level 9.341,72.

Sementara itu, indeks S&P 500 melonjak lebih dari 1 persen setelah Lowe's Cos. dan Target Corp melaporkan penjualan yang melampaui estimasi.

Sektor finansial, industri, dan energi memimpin penguatan. Indeks naik lebih dari 30 persen sejak terendah bulan Maret, tetapi kenaikan sebagian besar telah berkurang pada bulan Mei karena kembalinya volatilitas.

Investor kembali dihantui oleh berita yang saling bertentangan mengenai pengembangan vaksin virus corona dan banyak pemerintah di seluruh dunia yang melonggarkan pembatasan bahkan ketika pandemi terus menyebar, dengan Brasil sekarang menjadi episentrum baru penyebaran virus.

Investor juga tengah menunggu kemajuan pada rencana stimulus fiskal Uni Eropa senilai 500 miliar euro (US$550 miliar).

Para kritikus mengatakan rencana itu terlalu terlambat untuk melawan dampak buruknya pandemi virus corona terhadap ekonomi zona euro serta mendukung prospek kinerja perusahaan.

"Dukungan bank sentral yang berkelanjutan harus mencegah koreksi pasar," ungkap Xavier Chapard, analis makro global di Credit Agricole SA, seperti dikutip Bloomberg.

“Pada saat yang sama, pendorong utama aset adalah ekspektasi mengenai waktu, kecepatan, dan tingkat pemulihan ekonomi," lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper