Bisnis.com, JAKARTA — PT Astra International Tbk. melaporkan penyelesaian transaksi atau closing penjualan seluruh saham milik perseroan di PT Bank Permata Tbk. kepada Bangkok Bank Public Company Limited.
Astra International (ASII) melaporkan telah menandatangani Akta Pengambilalihan yang memuat penyelesaian transaksi atau closing saham perseroan di Bank Permata (BNLI) kepada Bangkok Bank pada, Rabu (20/5/2020). Penandatanganan Akta itu turut dilakukan juga oleh Standard Chartered Bank (SCB).
ASII tercatat memegang kepemilikan 12,49 miliar lembar saham atau 44,56 persen di BNLI per 30 April 2020. Sementara itu, SCB juga mengempit porsi yang sama sebanyak 12,49 miliar atau setara dengan 44,56 persen.
“Total harga penjualan seluruh saham milik perseroan di Bank Permata senilai Rp16,83 triliun atau setara dengan Rp1.346,97 per lembar,” tulis Sekretaris Perusahaan Astra International Gita Tiffani Boer melalui keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (20/5/2020).
Dengan selesainya transaksi itu, lanjut dia, ASII tidak lagi memiliki saham di BNLI. Dengan ditekennya Akta Pengambilalihan dan dilakukan penyerahan saham yang dijual, perseroan telah menyelesaikan penjualan seluruh saham-saham milik perseroan.
Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, terjadi transaksi jual dan beli senilai Rp33,3 triliun di saham Bank Permata, Rabu (20/5/2020) di luar pasar reguler. Tercatat, nilai transaksi investor asing saham emiten berkode saham BNLI itu di pasar reguler hanya Rp2,7 miliar untuk transaksi beli dan Rp303,3 juta untuk transaksi jual.
Baca Juga
Seperti diketahui, Bangkok Bank, ASII, dan SCB meneken amandement to conditional share purchase agreement (CSPA) yang menyetujui perubahan harga dari 1,77 kali PBV menjadi 1,63 PBV. Dengan perubahan itu, diperkirakan nilai transaksi akuisisi oleh Bangkok Bank akan terdiskon sekitar Rp3 triliun menjadi Rp34 triliun.
Dalam kesepakatan awal 12 Desember 2019, SCB dan ASII akan menjual agregat 89,12 persen kepemilikan sahamnya di BNLI dengan harga pembelian sebesar 1,77 kali PBV. Nilai indikatif akuisisi Bangkok Bank diperkirakan total Rp37,43 triliun.