Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Entitas Djarum, Sarana Menara (TOWR), Pertimbangkan Opsi Refinancing dan Buy Back

Emiten berkode saham TOWR itu memiliki utang sebesar Rp751 miliar yang jatuh pada Semester II/2020 dan Rp1,5 triliun pada semester I/2021.
Teknisi melakukan pemeriksaan perangkat BTS di daerah Labuhan Badas, Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (26/8). Bisnis/Abdullah Azzam
Teknisi melakukan pemeriksaan perangkat BTS di daerah Labuhan Badas, Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (26/8). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten menara PT Sarana Menara Nusantara Tbk. tengah mempertimbangkan opsi refinancing utang sebesar Rp2,25 triliun yang akan jatuh tempo tahun ini dan tahun depan.

Berdasarkan data perseroan, emiten berkode saham TOWR itu memiliki utang sebesar Rp751 miliar yang jatuh pada Semester II/2020 dan Rp1,5 triliun pada semester I/2021.

Menanggapi hal itu, Wakil Direktur Utama Sarana Menara Nusantara Adam Ghifari mengatakan manajemen tengah mempertimbangkan opsi perpanjangan atau refinancing.

“Kami masih memiliki akses collection yang cukup baik untuk TOWR misalkan Rp1,8 triliun tiap 3 bulan. Jadi bisa mengakses kepada perbankan untuk melakukan perpanjangan atau refinancing bila nanti diperlukan,” katanya pada Rabu (20/5).

Sebagai informasi, perseroan juga baru saja menandatangani fasilitas kredit dengan PT Bank Permata Tbk senilai Rp500 miliar. Fasilitas itu diberikan untuk membiayai belanja modal dan tujuan umum lain dengan jangka waktu 36 bulan.

Total liabilitas TOWR per Maret 2020 mencapai Rp17,85 triliun dengan net debt to Ebitda sebesar 2,8 kali. Selain itu perseroan juga memiliki utang denominasi asing sebesar US$191 juta yang akan jatuh tempo pada 2024.

Adam meyakinkan jumlah kewajiban perseroan tidak akan lebih besar daripada pendapatan dan aset. TOWR, lanjutnya, memiliki asset dalam dollar sebesar US$96 juta serta kontrak sewa US$131 juta sampai dengan 2024. Jadi perseroan memiliki kas yang stabil untuk pembiayaan kewajiban.

Selain itu, manajemen juga mendapatkan persetujuan untuk melakukan pembelian kembali saham mencapai 2,5 miliar unit sampai dengan 18 bulan kedepan. Adam mengatakan saat ini jumlah saham tresuri mencapai 800 juta unit.

“Kami mendapatkan persetujuan untuk pembelian kembali saham sampai 2,5 miliar atau 2,5 persen dari total yang beredar. Batas waktu kurang lebih November 2021,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper