Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat melonjak pada akhir perdagangan Senin (18/5/2020) menyusul kabar menjanjikan dari hasil awal tes vaksin virus corona.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melonjak 3,85 persen atau 911,95 poin ke level 24.597,37, penguatan tertinggi dalam hampir enam pekan terakhir.
Sementara itu, indeks S&P 500 ditutup menguat 3,15 persen atau 90,21 poin ke level 2.953,91, sedangkan indeks Nasdaq Composite ditutup menguat 2,44 persen atau 220,27 poin ke level 9.234,83.
Dilansir Bloomberg, ketiga indeks AS menguat setelah Moderna Inc. mengatakan tes vaksin virus corona yang dilakukan menghasilkan tanda-tanda positif terhadap respons sistem kekebalan dalam tubuh.
Sementara itu, perusahaan yang akan mendapat manfaat dari kembalinya kegiatan ekonomi ke arah yang lebih normal menguat. Carnival Corp melonjak 15 persen, sementara Delta Air Lines dan Live Nation Entertainment naik lebih dari 13 persen.
Sektor energi melonjak 7,5 persen, sedangkan sektor real estat ditutup menguat hampir 5 persen.
Baca Juga
Reli yang didorong oleh sentimen risk-on datang di saat lebih banyak negara di dunia dan negara bagian AS memberlakukan pelonggaran pembatasan dan memulai kembali aktivitas perekonmian.
Sementara itu, Gubernur Federal Reserve Jerome Powell menekankan bahwa bank sentral memiliki lebih banyak amunisi untuk memerangi tekanan akibat virus corona.
"Powell menyikapi bahwa The Fed tidak kehabisan amunisi dikombinasikan dengan data uji coba vaksin positif telah memicu pasar ke balapan," kata Matt Miskin, kepala strategi investasi di John Hancock Investment Management. "Itu hanya menunjukkan bahwa sentimen dapat berubah begitu cepat di saat-saat seperti ini."
Sementara itu, analis investasi global Charles Scwab & Co, Jeffrey Kleintop mengatakan pasar saham sangat terikat terhadap keberhasilan pembukaan kembali perekonomian
“Keberhasilan pengembangan vaksin benar-benar akan membuat pembukaan kembali perekonomian sangat sukses. Pasar sangat gembira dengan berita itu meskipun masih butuh waktu lama hingga vaksin benar-benar tersedia,” ungkapnya.
.jpg?w=300&h=221)
