Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Selektif Cari Emiten Cuan di Tengah Prospek Suram

Beberapa sektor, seperti konsumer dan telekomunikasi, diyakini akan lebih moncer pada periode kuartal II/2020.
Pengunjung menggunakan smarphone didekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di Jakarta, Rabu (22/4/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Pengunjung menggunakan smarphone didekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di Jakarta, Rabu (22/4/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 3 bulan pertama tahun ini dinilai belum menunjukkan dampak sebenarnya dari dampak penyebaran Covid-19 yang diperkirakan baru akan terlihat pada kuartal II/2020.

Kepala Riset Praus Capital Alfred Nainggolan menyampaikan bahwa kinerja emiten-emiten pada kuartal I/2020 belum belum terlalu memperlihatkan dampak Covid-19. Dampak Covid-19 baru akan terlihat pada kinerja di kuartal selanjutnya.

“Kinerja 2019 memang saya menyimpulkan bahwa rata-rata performa emiten ini belum terlihat dampak Covid-19, karena pembatasan sosial baru efektif akhir maret,” jelasnya kepada Bisnis, Jumat (15/5/2020).

Meski begitu, dia memperkirakan penurunan kinerja tidak akan serta merta terjadi pada emiten di seluruh sektor. Menurutnya, beberapa sektor, seperti konsumer dan telekomunikasi akan lebih moncer pada periode kuartal II/2020.

Hal ini akan melanjutkan tren kinerja positif yang sudah terjadi pada kuartal I/2020.

Sepanjang 3 bulan pertama tahun ini, emiten konsumer seperti PT Unilever Indonesia Tbk. dan PT Mayora Indah telah menunjukkan kinerja solid di tengah pandemi Covid-19. Kedua korporasi swasta ini mencatatkan laba bersih masing-masing sebesar 6,53 persen dan 99,72 persen.

“Di sektor konsumer saya lihatnya, UNVR dan MYOR masih cukup baik, meski di MYOR ada transaksi extraordinary, kalau kita keluarkan, bottom line-nya tetap bagus,” ujar Alfred.

Selain itu, dia menilai emiten di sektor rokok dan farmasi menurutnya juga masih akan tumbuh pada kuartal II/2020. Dia juga memperkirakan kinerja positif masih dapat dibukukan oleh emiten di sektor telekomunikasi.

Emiten di sektor perkebunan yang erat dengan komoditas minyak sawit seperti PT Astra Agro Lestari juga diperkirakan bisa menahan gejolak Covid-19 dalam jangka pendek. Dampak wabah tersebut baru akan mulai tercermin pada kuartal III/2020.

Dia menjelaskan pertumbuhan laba bersih dan pendapatan Astra Agro Lestari pada kuartal I/2020 lebih banyak terbantu oleh penjualan yang masih mengacu pada kontrak harga crude palm oil (CPO) saat sedang tinggi pada akhir tahun lalu.

Kondisi ini diperkirakan masih akan membantu bertahan hingga kuartal kedua.

“Jadi, mungkin dikuartal II masih ada sedikit modal dari kontrak yang dipakai, jadi di kuartal III yang baru akan terlihat dampaknya terhadap performa,” ujarnya.

Adapun, sektor yang diperkirakan akan lebih terdampak oleh Covid-19 pada kuartal II/2020 adalah menyampaikan bahwa kinerja emiten di sektor ritel dan konstruksi. Hal ini akan terjadi seiring menguatnya dampak pemberlakukan PSBB di sejumlah wilayah.

Menurutnya, hal yang harus menjadi fous utama emiten saat ini adalah efisiensi dan menjaga likuiditas. Meski pendapatan atau laba bisa menurun, lanjutnya, penting bagi emiten untuk mempertahankan rasio margin laba bersih-nya di situasi tersebut.

“Dalam kondisi seperti ini yang penting adalah efisiensi, ini akan menjadi referensi yang bagus juga untuk pasar. Meskipiun tidak bisa menaga top line, atau bottom line, tapi dia bisa hasilkan nilai tambah dari sisi efisiensi,” tegas Alfred.

Salah satu emiten dapat melakukan efisiensi dengan baik adalah PT Astra International Tbk. Dia menjelaskan, meski laba dan pendapatan emiten berkode saham ASII itu turun, margin laba bersih (NPM) masih bisa naik dari 8,6 persne menjadi 8,91 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper