Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Saham AS Fluktuatif di Awal Dagang, Dollar Spot Turun

Bursa saham Amerika Serikat bergerak fluktuatif pada awal perdagangan hari ini, Selasa (12/5/2020), saat investor mencermati perkembangan seputar kasus virus corona (Covid-19) di tengah mengeruhnya hubungan AS-China.
Bursa saham AS/Reuters
Bursa saham AS/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat bergerak fluktuatif pada awal perdagangan hari ini, Selasa (12/5/2020), saat investor mencermati perkembangan seputar kasus virus corona (Covid-19) di tengah mengeruhnya hubungan AS-China.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks S&P 500 terkoreksi 0,17 persen atau 5,12 poin ke level 2.925,20 pada pukul 9.58 pagi waktu New York. Indeks Nasdaq Composite pun melemah 0,26 persen atau 24,30 poin ke posisi 9.168,05.

Meski demikian, indeks Dow Jones Industrial Average mampu bergerak di zona hijau dan naik tipis 0,20 persen atau 47,35 poin ke level 24.269,34.

Pemerintahan Presiden AS Donald Trump dikabarkan mengambil langkah untuk memblokir investasi ke dalam ekuitas China oleh dana tabungan pensiun pemerintah, sehingga meningkatkan kekhawatiran atas perjanjian perdagangan baru-baru ini antara kedua negara.

Sementara itu, pakar penyakit menular AS, Anthony Fauci, diperkirakan akan mengeluarkan peringatan keras dalam sidang Senat AS pada Selasa (12/5/2020) waktu setempat mengenai dibukanya kembali aktivitas perekonomian dalam waktu yang terlalu cepat.

Di sisi lain, bank sentral Federal Reserve AS mengatakan fasilitas yang dirancang untuk membeli utang korporasi yang memenuhi syarat dari investor akan diluncurkan hari ini.

Terkait kabar ekonomi, indeks harga konsumen inti AS mencatat rekor penurunan terbesar pada bulan lalu seiring dengan runtuhnya pengeluaran untuk perjalanan dan pakaian jadi selama pandemi virus corona.

Data Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan indeks harga konsumen (IHK) inti, tidak termasuk biaya makanan dan bahan bakar, turun 0,4 persen pada April 2020 dari bulan sebelumnya.

Ekuitas global telah menutup hampir separuh dari koreksinya pada bulan Maret, tetapi keberlanjutan rally-nya masih dipertanyakan di tengah serangkaian data ekonomi dan pendapatan perusahaan yang mengecewakan serta pelonggaran lockdown oleh sejumlah negara.

Goldman Sachs Group Inc. memperingatkan bahwa indeks S&P 500 bisa turun hampir 20 persen dalam tiga bulan ke depan.

“Kita telah memasuki fase konsolidasi dimana pasar mencari kejelasan dalam tren ekonomi sebelum loading kembali,” ujar Sebastien Galy, ahli strategi makro senior di Nordea Investment Funds SA.

“Pada akhirnya waktu akan menunjukkan keajaiban, meskipun wild card-nya adalah ketegangan AS-China, karena pasar telah mengecilkan risiko kesepakatan perdagangan bilateral yang gagal,” jelasnya.

Seiring dengan pergerakan bursa AS, indeks Stoxx Europe 600 bergerak fluktuatif dan indeks MSCI Asia Pacific turun 0,5 persen. Adapun, Bloomberg Dollar Spot Index terkoreksi 0,1 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper