Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas bergerak bervariasi meninggalkan level US$1.700 per troy ounce seiring dengan dua sentimen berbeda.
Pergerakan emas tertekan oleh investor yang menimbang data payroll AS pada akhir pekan dan pelonggaran kebijakan lockdown di beberapa negara yang membawa optimisme pasar pemulihan ekonomi akan segera dimulai.
Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Selasa (12/5/2020) hingga pukul 6.12 WIB harga emas di pasar spot bergerak melemah 0,02 persen ke level US$1.697,51 per troy ounce.
Sementara itu, harga emas berjangka kontrak Juni 2020 di bursa Comex meningkat 0,08 persen ke level US$1.699,3 per troy ounce.
Mengutip riset Pan Asia IG, harga emas saat ini ditekan dua sentimen yang saling bertolak belakang. Saat ini banyak negara, termasuk AS, tengah berupaya untuk membuka kembali bisnis dan melanjutkan kegiatan sosial lebih normal karena perkembangan penyebaran Covid-19 yang cenderung mereda sejak Maret.
Hal itu telah menjadi sentimen negatif bagi harga emas sebagai aset investasi aman, karena optimisme pasar mendorong investor untuk kembali mengumpulkan aset berisikonya.
Baca Juga
Namun, di saat yang sama data ketenagakerjaan AS menunjukkan penurunan jumlah pekerja terparah dalam sejarah AS, yaitu turun hingga 20,5 juta pekerja sepanjang April 2020, sehingga meningkatkan jumlah pengangguran AS hingga tiga kali lipat.
Belum lagi, sentimen kembalinya kasus Covid-19 di beberapa kota di China dan keraguan dari Presiden AS Donald Trump terkait kesepakatan dagang dengan China menjadi bukti bahwa investor masih akan terus cenderung berhati-hati dalam mengambil langkah investasi.
Sebagai informasi pemerintah China pada hari Minggu (10/5) melaporkan permulaan gelombang baru kasus virus korona di wilayah timur laut Tiongkok. Satu kota di Provinsi Jilin direklasifikasi sebagai wilayah risiko tinggi dengan berada di puncak sistem zona tiga tingkat.
“Akibat sentimen-sentimen itu, ada investor yang bertahan dengan keyakinan bahwa ekonomi akan berangsur pulih, sedangkan ada investor juga bertaruh untuk mempertahankan posisi belinya terhadap emas dalam jangka pendek hingga menengah,” tulis Pan Asia IG dalam risetnya seperti dikutip dari Bloomberg.
Sementara itu, dalam risetnya Valbury Asia Futures mengatakan bahwa harga emas turun dari level tertinggi dalam hampir dua minggu karena tumbuhnya kembali harapan investor bahwa ekonomi akan dibuka kembali setelah lockdown Covid-19.
Simak pergerakan harga emas hari ini secara live.
Harga emas Comex kontrak Juni 2020 naik 7,60 poin atau 0,45 persen ke level US$1.705,60 per troy ounce, saat indeks dolar AS turun 0,08 persen atau 0,077 poin ke posisi 100,159.
Harga emas Comex kontrak Juni 2020 naik 6,60 poin atau 0,39 persen ke level US$1.704,60 per troy ounce, saat indeks dolar AS turun tipis 0,08 persen atau 0,081 poin ke posisi 100,155.
Harga emas Comex untuk kontrak Juni 2020 terpantau menguat 4,5 poin atau 0,26 persen ke level US$1.702,50 per troy ounce.
Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 0,02 persen atau 0,016 poin ke level 100,220 pada pukul 13.25 WIB.
Nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau melemah 20 poin atau 0,13 persen ke level Rp14.915 per dolar AS.
Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 0,02 persen atau 0,016 poin ke level 100,220 pada pukul 13.25 WIB.
Harga emas Comex untuk kontrak Juni 2020 terpantau menguat 6,3 poin atau 0,37 persen ke level US$1.704,30 per troy ounce.
Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 0,04 persen atau 0,043 poin ke level 100,279 pada pukul 11.30 WIB.
Harga emas Comex untuk kontrak Juni 2020 terpantau menguat 3,5 poin atau 0,21 persen ke level US$1.701,50 per troy ounce.
Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 0,06 persen atau 0,062 poin ke level 100,298 pada pukul 09.56 WIB.
Harga emas Comex untuk kontrak Juni 2020 terpantau menguat 0,3 poin atau 0,02 persen ke level US$1.698,30 per troy ounce.
Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 0,14 persen atau 0,143 poin ke level 100,379 pada pukul 08.47 WIB.