Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beraninya ZoomInfo Technologies Berencana Go Public Saat Krisis Corona

ZoomInfo Technologies dikabarkan berencana untuk go public dengan nilai US$500 juta
Trader di lantai bursa New York Stock Exchange (NYSE) di New York, AS pada 3 Mei 2019./ REUTERS/Brendan McDermid
Trader di lantai bursa New York Stock Exchange (NYSE) di New York, AS pada 3 Mei 2019./ REUTERS/Brendan McDermid

Bisnis.com, JAKARTA – ZoomInfo Technologies Inc., sebuah platform intelijen bisnis yang dimiliki oleh perusahaan ekuitas swasta, dikabarkan berencana untuk go public pada awal Juni.

Jika terwujud, langkah ini bisa menjadi salah satu listing pertama perusahaan teknologi sejak awal merebaknya pandemi virus corona.

Perusahaan yang berbasis di Washington, AS tersebut dapat meluncurkan roadshow virtual untuk memasarkan sahamnya paling cepat bulan ini, menurut sumber terkait yang identitasnya tidak diidentifikasi.

Pada Senin (11/5/2020), ZoomInfo memperbarui pengarsipannya untuk penawaran saham perdana (IPO) dengan informasi keuangan terbaru.

Menyusul kesepakatan pada Februari 2019 untuk bergabung dengan DiscoverOrg, pendapatan perusahaan mencapai hampir dua kali lipat menjadi US$102 juta pada kuartal I/2020 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, menurut pengarsipan tersebut. Sementara itu, kerugian bersih untuk kuartal yang sama menyusut menjadi US$5,9 juta dari US$40 juta pada 2019.

Perusahaan juga mengatakan bahwa pada April, nilai tahunan kontrak-kontraknya tumbuh 87 persen dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu.

Sejauh ini, belum ada keputusan final terkait langkah tersebut sehingga rencana IPO ZoomInfo masih dapat berubah. Sementara itu, perwakilan ZoomInfo masih menolak untuk memberikan komentarnya soal kabar itu, seperti dilansir Bloomberg, Selasa (12/5/2020).

ZoomInfo dikabarkan mendaftarkan ukuran penawaran yang direncanakan sebesar US$500 juta dalam sebuah pengarsipan pada Februari, angka yang kemungkinan akan berubah.

Menghimpun US$500 juta akan membuat IPO ZoomInfo menjadi perusahaan terbesar kedua di AS sejak pandemi ini dimulai, menurut data yang dihimpun Bloomberg.

Jika rencana IPO tersebut berhasil, ZoomInfo harus memastikan para trader dapat membedakannya dari beberapa perusahaan lain dengan nama yang sama, termasuk Zoom Video Communications Inc., sistem konferensi video yang popularitasnya melejit selama krisis virus corona.

ZoomInfo berencana untuk menggunakan simbol ZI untuk sahamnya, yang akan terdaftar di Nasdaq Global Select Market.

Rencana perusahaan pun disebut muncul setelah saham Kingsoft Cloud Holdings Ltd., penyedia layanan komputasi awan terbesar ketiga di China berdasarkan pendapatan. Saham perusahaan melonjak 40 persen dalam debut perdagangannya di AS setelah menghimpun US$510 juta pekan lalu.

Kingsoft menjadi listing jumbo pertama di AS sejak pertengahan Maret, ketika wabah virus corona dinyatakan sebagai pandemi dan volatilitas perdagangan meroket.

IPO perusahaan teknologi akan menjadi tanda positif di tengah prospek pasar yang suram. Perusahaan-perusahaan yang berencana untuk go public tahun ini, seperti Airbnb Inc. dan Procore Technologies Inc., sebaliknya justru malah beralih ke pendanaan swasta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper