Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Skeptis, Indeks Dow Jones Melorot 100 Poin Lebih

Pergerakan tiga indeks saham utama di bursa Wall Street Amerika Serikat berakhir variatif pada perdagangan Senin (11/5/2020), di tengah skeptisisme soal dibukanya kembali aktivitas perekonomian.
Pedagang bekerja di lantai bursa New York Stock Exchange./ Michael Nagle - Bloomberg
Pedagang bekerja di lantai bursa New York Stock Exchange./ Michael Nagle - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan tiga indeks saham utama di bursa Wall Street Amerika Serikat berakhir variatif pada perdagangan Senin (11/5/2020), di tengah skeptisisme soal dibukanya kembali aktivitas perekonomian.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks S&P 500 ditutup naik tipis 0,02 persen atau 0,52 poin ke level 2.930,32 dan indeks Nasdaq Composite menanjak 0,78 persen atau 71,02 poin ke posisi 9,192,34.

Meski demikian, indeks Dow Jones Industrial Average berakhir terkoreksi 0,45 persen atau 109,33 poin ke level 24.221,99.

Indeks Dow Jones tergelincir dari rally yang mampu dibukukan beberapa hari hari berturut-turut karena investor bersiap untuk menghadapi berkeloknya jalan untuk membuka kembali ekonomi AS.

Aktivitas perekonomian AS telah tertekan pandemi virus corona (Covid-19) yang pada bulan April mengklaim puluhan juta pekerjaan dan mendorong tingkat pengangguran menjadi 14,7 persen.

“Dalam waktu dekat, apakah kita akan kecewa? Tentu, terutama ketika kita bergulat dengan cara untuk membuka kembali bagian-bagian perekonomian,” ujar Brian Levitt, ahli strategi pasar global untuk Invesco, dikutip dari MarketWatch.

Lebih dari 33 juta warga Amerika telah kehilangan pekerjaan mereka dalam tujuh pekan sejak pembatasan mobilitas warga dilakukan demi membendung wabah corona.

Gubernur New York Andrew Cuomo mengatakan sejumlah area bisnis termasuk konstruksi, ritel pinggir jalan, film, dan beberapa kegiatan rekreasi akan dibuka kembali pekan ini berdasarkan regional.

Negara bagian AS ini melaporkan 161 kematian tambahan, terendah sejak akhir Maret. Meski demikian, Wali Kota Bill de Blasio mengatakan bahwa lockdown di New York City kemungkinan akan berlanjut hingga Juni.

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump berupaya meyakinkan masyarakat Amerika mengenai amannya untuk kembali bekerja dan menjalani kehidupan sosial di tengah kekhawatiran atas bertambahnya kasus infeksi virus corona yang telah mencapai total lebih dari 1,3 juta.

“Karena investor mendapat sentimen positif dari pelonggaran batasan oleh beberapa negara, saham dapat melanjutkan rally-nya lebih tinggi,” ujar Paul Nolte, manajer portofolio di Kingsview Investment Management di Chicago.

"Namun, bagaimana pergerakan saham selama beberapa pekan mendatang kemungkinan akan menentukan kondisi selanjutnya,” tambah Nolte, dikutip dari Bloomberg.

Sejalan dengan Wall Street, indeks Stoxx Europe 600 ditutup melemah 0,4 persen dan indeks MSCI Asia Pacific mampu menguat 0,6 persen. Di sisi lain, Bloomberg Dollar Spot Index menanjak 0,5 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper