Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelonggaran Pembatasan Semakin Marak, Wall Street Menguat Tajam

Dilansir dari Bloomberg, indeks Dow Jones Industrial Average terpantau menguat 1,51 persen atau 359,34 poin ke level 24.109,10 pada pukul 09.02 waktu New York.
Pedagang bekerja di lantai bursa New York Stock Exchange./ Michael Nagle - Bloomberg
Pedagang bekerja di lantai bursa New York Stock Exchange./ Michael Nagle - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat bergerak menguat mengikuti bursa Eropa pada awal perdagangan Selasa (5/5/2020), setelah lebih banyak negara membuka aktivitas ekonomi dan melonggarkan pembatasan.

Dilansir dari Bloomberg, indeks Dow Jones Industrial Average terpantau menguat 1,51 persen atau 359,34 poin ke level 24.109,10 pada pukul 09.02 waktu New York.

Sementara itu, indeks S&P 500 terpantau menguat 1,28 persen atau 36,49 poin atau 2.879,23, sedangkan indeks Nasdaq Composite menguat 1,81 persen ke level 8.868,93.

Investor menyambut serangkaian rilis laporan keuangan terbaru, termasuk dari produsen kimia DuPont Inc. Setiap sektor pada indeks Dow Jones menguat naik seiring dengna penguatan indeks Stoxx Europe 600.

Sektor energi memimpin reli di tengah pemulihan harga minyak mentah, dengan Total SA menjadi penggerak utama meskipun melaporkan penurunan 35 persen laba kuartal pertama.

"Saat ini (kondisi) sedang mengerikan tetapi masa depan tampak lebih cerah," ungkap Brad Bechtel, kepala analis valas di Jefferies LLC, seperti dikutip Bloomberg.

Upaya oleh banyak negara besar untuk mulai mengurangi pembatasan yang telah membantu mengatasi pandemi virus corona meningkatkan kepercayaan investor terhadap pemulihan ekonomi.

Dorongan datang dari Italia yang mulai membuka kembali aktivitas perekonomiannya, Spanyol mulai melonggarkan pembatasannya, serta negara bagian California dan Arizona di AS mengambil langkah-langkah untuk memulai kembali aktivitas perekonomian.

Namun saham masih belum stabil karena ketegangan AS dan China meluas dan pelaku pasar mempertimbangkan kemungkinan gelombang infeksi kedua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper