Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

United Tractors (UNTR) Dapat Pinjaman Rp400 miliar dari Pengelola Tambang Martabe

PT DTN merupakan perusahan holding dari PT Agincourt Resources (PTAR) yang mengoperasikan tambang emas Martabe di Sumatera Utara, di bawah kepemilikan perseroan dan entitas anak usaha lainnya, PT Pamapersada Nusantara (PAMA).
Alat berat merek Komatsu. Istimewa
Alat berat merek Komatsu. Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pertambangan PT United Tractors Tbk. mendapatkan pinjaman dari entitas anak usahanya PT Danusa Tambang Nusantara (DTN) sebesar Rp400 miliar.

Dalam keterbukaan informasi perseroan di Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan telah menandatangani perjanjian pinjaman dengan PT DTN pada 29 April 2020, yang termasuk transaksi afiliasi.

Adapun, PT DTN merupakan perusahan holding dari PT Agincourt Resources (PTAR) yang mengoperasikan tambang emas Martabe di Sumatera Utara, di bawah kepemilikan perseroan dan entitas anak usaha lainnya, PT Pamapersada Nusantara (PAMA).

Selain itu, Frans Kesuma yang saat ini menjabat sebagai Presiden Direktur United Tractors juga menjabat sebagai Presiden Komisaris dari Danusa Tambang Nusantara.

Sekretaris Perusahaan United Tractors Sara K Loebis mengatakan bahwa perseroan memanfaatkan dana yang tersedia dari PT DTN sebagai fasilitas pinjaman berputar atau revolving sebesar Rp400 miliar yang akan digunakan perseroan jika dibutuhkan. Nantinya, dana itu akan digunakan sebagai modal kerja bagi perseroan.

“Secara bisnis bagi Perseroan akan lebih menguntungkan apabila Perseroan mendapatkan fasilitas revolving loan ini dari Danusa dibandingkan dengan dari pihak ketiga,” ujar Sara kepada Bisnis.com, Senin (4/5/2020).

Adapun, pinjaman itu memiliki bunga JIBOR ditambah 1 persen dengan periode ketersediaan dana sejak tanggal perjanjian hingga 29 April 2021.

Untuk diketahui, emiten berkode saham UNTR itu mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure sebesar US$450 juta dengan rincian sekitar US$250 juta hingga US$300 juta untuk PAMA, sebesar US$100 juta untuk tambang emas Martabe, dan sisanya untuk keperluan bisnis lain.

Sara mengatakan bahwa perseroan hingga saat ini belum mengubah alokasi capex maupun target panduan yang telah ditetapkan pada awal tahun ini di tengah prospek pelemahan pertumbuhan akibat sentimen pandemi Covid-19.

“Kami sedang melakukan review target dan masih dalam proses finalisasi. Saat ini masih menggunakan acuan target sebagaimana disampaikan akhir tahun lalu atau awal tahun ini,” jelas Sara.

UNTR menargetkan produksi emas tahun ini hanya sebesar 360.000 ounces (oz), lebih rendah dibandingkan dengan target tahun lalu sebesar 400.000 oz.

Sara juga mengatakan bahwa perseroan akan mengutamakan efektivitas dan produktivitas yang optimum dalam operasi untuk dapat menjaga profitabilitas perseroan di tengah pandemi Covid-19.

Pada kuartal I/2020, perseroan mencatatkan pendapatan Rp18,3 triliun. Realisasi itu turun 19 persen dibandingkan dengan Rp22,62 triliun periode yang sama tahun lalu.

Selain itu, UNTR membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp1,8 triliun. Pencapaian itu turun 40 persen dari Rp3,1 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper