Bisnis.com, JAKARTA – Kontrak berjangka indeks saham (stock index futures) Amerika Serikat melemah pada perdagangan hari ini, Selasa (21/4/2020), di tengah berkembangnya spekulasi seputar kondisi kesehatan diktator Korea Utara, Kim Jong-un.
Berdasarkan data Bloomberg, kontrak berjangka indeks S&P 500 AS melorot 1,2 persen sebelum menghapus sebagian besar pelemahannya menjadi 0,5 persen pada pukul 6.57 pagi waktu London.
Pada saat yang sama, kontrak berjangka indeks Nasdaq 100 dan Dow Jones Industrial Average masing-masing turun 0,4 persen dan 0,8 persen.
Pemerintah Amerika Serikat dikabarkan sedang mencari tahu detail soal kondisi kesehatan Kim Jong-un, setelah menerima informasi bahwa pemimpin Korea Utara itu dalam kondisi kritis pasca menjalani operasi kardiovaskular pekan lalu, seperti dilansir melalui Bloomberg.
Meski demikian, menurut seorang pejabat pemerintah yang meminta untuk tidak diidentifikasi, pemerintahan Presiden Donald Trump tidak yakin dengan kondisi Kim Jong-un saat ini.
"Risiko suksesi di Korea Utara menyebabkan pasar ekuitas global melemah," tulis Stephen Innes, kepala strategi pasar global di AxiCorp, dalam sebuah catatan riset.
Baca Juga
Bursa saham AS pun berisiko melanjutkan pelemahannya setelah pada perdagangan Senin (20/4/2020), indeks saham acuan S&P 500 merosot 1,8 persen dan Dow Jones Industrial Average turun lebih dari 2 persen.
Saham Chevron Corp. dan Exxon Mobil Corp. memimpin pelemahan dalam indeks saham blue-chip pada Senin setelah kontrak berjangka minyak West Texas Intermediate (WTI) yang berakhir pada Selasa (21/4/2020) meluncur ke bawah level negatif, untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Di sisi korporasi, International Business Machines Corp. (IBM) melaporkan penurunan pendapatan untuk kuartal I/2020 dan mencabut proyeksi labanya.
Secara terpisah, Presiden AS Donald Trump berencana untuk menandatangani perintah eksekutif untuk sementara menangguhkan imigrasi ke Amerika Serikat seiring dengan upaya AS menahan penyebaran penyakit virus corona (Covid-19).