Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kim Jong-un dalam Kondisi Kritis, Pasar Saham Korsel Merosot

Bursa saham Korea Selatan kompak melemah bersama nilai tukar won terhadap dolar Amerika Serikat pada perdagangan pagi ini, Selasa (21/4/2020), di tengah merebaknya kabar mengenai kondisi kesehatan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.
Indeks Kospi/Bloomberg
Indeks Kospi/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Korea Selatan kompak melemah bersama nilai tukar won terhadap dolar Amerika Serikat pada perdagangan pagi ini, Selasa (21/4/2020), di tengah merebaknya kabar mengenai kondisi kesehatan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.

Kabar tersebut seketika menyulut kekhawatiran mengenai memburuknya hubungan antara dua negara tetangga ini di masa mendatang.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks saham acuan Kospi Korea Selatan turun tajam 1,7 persen atau 32,33 poin ke level 1.866,03 pukul 10.35 WIB.

Sementara itu, nilai tukar won Korsel terpantau melemah tajam 14 poin atau 1,18 persen ke level 1.234,82 won per dolar AS.

Pemerintah Amerika Serikat dikabarkan sedang mencari tahu soal kondisi kesehatan Kim Jong-un, setelah menerima informasi bahwa pemimpin Korea Utara itu dalam kondisi kritis pascaoperasi kardiovaskular pekan lalu, menurut seorang pejabat pemerintah AS.

“Pemerintahan [Presiden Donald] Trump tidak yakin apakah Kim dalam keadaan mati atau hidup,” ungkap pejabat itu, yang meminta untuk tidak diidentifikasi, seperti dikutip dari Bloomberg.

Di sisi lain, mengutip sumber terkait, CNN sebelumnya mengabarkan bahwa Kim Jong-un mungkin sedang berada dalam 'bahaya besar' setelah menjalani operasi tersebut. Gedung Putih sendiri menolak untuk mengomentari laporan CNN.

Secara terpisah, Daily NK, sebuah situs web berbasis di Seoul yang menghimpun informasi dari para informan di Korea Utara, melaporkan bahwa Kim menjalani 'prosedur bedah kardiovaskular' dan sudah mulai pulih.

Daily NK adalah bagian dari kelompok agensi nirlaba yang berafiliasi dengan Kementerian Unifikasi Korea Selatan dan terkadang dihubungi oleh pejabat Korea Selatan untuk mendapatkan informasi.

Pendukung media ini termasuk National Endowment for Democracy AS, yang menggelontorkan US$400.000 tahun lalu untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang kondisi di Korea Utara dengan menyebarkan berita dan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan tentang negara tersebut.

Kendati demikian, sangat kecil kemungkinan untuk segera memverifikasi laporan itu, yang disebut-sebut diperoleh dari seorang warga Korea Utara.

Spekulasi tentang kesehatan Kim mulai merebak setelah ia tak tampak hadir dalam perayaan ulang tahun kakeknya, Kim Il-sung, yang menjadi salah satu agenda terbesar dalam kalender Korea Utara.

Kondisi kesehatan pemimpin Korea Utara berusia 36 tahun tersebut adalah salah satu rahasia negara yang paling dijaga ketat, yang biasanya hanya diketahui oleh segelintir orang di lingkaran dalam kepemimpinan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper