Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jorjoran Ekspansi, Saham Kino Indonesia (KINO) Layak Dikoleksi?

Kino sendiri diharapkan bisa bertumbuh 18 – 19 persen CAGR selama dua tahun ini, dibandingkan sebelum pandemi sekitar 21 hingga 22 persen CAGR.
PT Kino Indonesia Tbk/kino.co.id
PT Kino Indonesia Tbk/kino.co.id

Bisnis.com, JAKARTA – Mengingat penjualan produk fast moving consumer goods atau FMCG masih terus diburu di gerai ritel offline dan online, Kresna Sekuritas beranggapan bahwa PT Kino Indonesia Tbk. (KINO) masih mampu bertumbuh bahkan di tengah pandemi COVID-19 di Indonesia.

Analis Kresna Sekuritas Robertus Hardy dan Isabella merekomedasikan buy atau beli saham Kino dengan target harga Rp3.170.

“Kami berpandangan bahwa harga saham perusahaan saat ini diperdagangkan dengan valuasi yang menarik yakni price earning ratio hanya 9,9 kali untuk proyeksi tahun 2020 dan 9,0 kali untuk proyeksi tahun 2021,” tulis analis dalam risetnya Selasa (14/4/2020).

Kino sendiri diharapkan mampu mencatatkan Laju Pertumbuhan Majemuk Tahunan (Compound Annual Growth Rate/ CAGR) 18 – 19 persen dalam dua tahun ini, dibandingkan CAGR sebelum pandemi sekitar 21 hingga 22 persen.

Selain mengembangkan bisnisnya secara organik dengan memasuki pasar luar negeri dan terus-menerus berinovasi berbagai varian produk yang ada, produsen Larutan Penyegar Cap Kaki Tiga tersebut telah memperluas jaringan usahanya dengan mengakuisisi perusahaan FMCG lain di dalam dan luar negeri.

Beberapa perusahaan yang diakuisisi Kino diantaranya adalah Ristra (dermatologi) dan Dua Putri Dewi (obat herbal), joint venture dengan Malee, produsen minuman asal Thailand. Selanjutnya, Wah Kong produsen makanan hewan darI Malaysia, dan yang terakhir adalah joint venture dengan produsen susu Morinaga asal Jepang.

Kino sendiri mengakui keuntungan memperoleh keuntungan diskon Rp264milyar untuk pembelian saham Morinaga yang kini sudah dipegang perseroan sekitar 51 persen. Hal ini membuat laba bersih tahun 2019 Kino melejit 247 persen yoy menjadi Rp520 miliar.

Dengan saldo kas Rp268 miliar dan hanya 32 persen dari rasio utang bersih terhadap ekuitas dikutip dari laporan keuangan per Desember 2019, sekuritas berpandangan bahwa masih ada banyak ruang untuk perseroan bertumbuh di masa depan, dengan melakukan ekspansi organik dan anorganik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper