Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konsumsi Berpotensi Melemah, Kino Indonesia (KINO) Siapkan Strategi

Kino masih yakin bisa menggenjot penjualan karena beberapa produk tercatat memiliki penetrasi penjualan yang rendah.
Produk minuman yang diproduksi PT Kino Indonesia Tbk./kino.co.id
Produk minuman yang diproduksi PT Kino Indonesia Tbk./kino.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten consumer PT Kino Indonesia Tbk. (KINO) menyiapkan sejumlah strategi untuk meningkatkan penjualan di tengah keyakinan konsumen yang menurun. 

Direktur Keuangan Kino, Budi Muljono mengatakan efek domino dari penyebaran virus corona (covid-19) menjadi salah satu penyebab indeks keyakinan konsumen (IKK) Indonesia turun pada Februari 2020. 

Dia menuturkan, potensi pelemahan permintaan produk lain dapat digantikan dengan kenaikan dari permintaan akan produk perawatan dan kesehatan tubuh. Di samping itu, Kino akan tetap fokus pada brand yang dimiliki perseroan dan terus memperluas jangkauan pasar. 

"Kebanyakan [produk] dari kategori yang kami miliki masih mempunyai tingkat penetrasi yang relatif rendah sehingga masih memiliki upside yang tinggi," ujarnya kepada Bisnis, Rabu (11/3/2020). 

Sebagaimana diketahui, IKK mengalami penurunan pada Februari 2020. Laporan Bank Indonesia menunjukkan, IKK pada Februari 2020 turun ke level 117,7 dari posisi Januari 121,7 level. Kendati masih berada di level optimis, level IKK pada Februari 2020 tercatat menjadi yang terendah dalam tiga tahun terakhir. 

Di sisi lain, Kino juga menambah persedian atau inventory menjelang momen ramadan yang akan dimulai pada pekan terakhir April 2020. Dia menyebut, persediaan perlu ditambah untuk memenuhi kenaikan permintaan setiap momen ramadan.

"Kebetulan jelang ramadan juga selalu bertepatan dengan musim kemarau yang merupakan high season untuk produk minuman kami," jelas Budi. 

Di lain pihak, Head of Research Mirae Asset Sekuritas Hariyanto Wijaya merekomendasikan beli saham Kino dari total 8 emiten pilihan. Dia beralasan, Kino memiliki beberapa produk yang mencetak pertumbuhan penjualan yang tinggi dan mampu diserah pasar.

"KINO memiliki banyak produk seperti Ellips dengan growth yang cukup tinggi, selain dari produk makan dan minumannya," ujar Hariyanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper