Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja 2019 : Laba Kino Indonesia (KINO) Melesat

Perolehan laba bersih ditopang penjualan yang solid dan keuntungan dari investasi pembelian saham.
Produk minuman yang diproduksi PT Kino Indonesia Tbk./kino.co.id
Produk minuman yang diproduksi PT Kino Indonesia Tbk./kino.co.id

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten barang konsumer PT Kino Indonesia Tbk. (KINO) membukukan lonjakan laba sebesar 243,47 persen sepanjang 2019.

Berdasarkan publikasi laporan keuangan perseroan, Senin (6/4/2020), Kino mencatat kenaikan laba bersih dari Rp150,12 miliar pada 2018 menjadi Rp515,6 miliar pada tahun lalu. Dengan kata lain, laba bersih emiten bersandi saham KINO itu naik lebih dari dua kali lipat.

Perolehan laba bersih KINO ditopang penjualan bersih yang pada 2019 mencapai Rp4,68 triliun, naik 29,55 persen secara tahunan. 

Meski beban pokok penjualan, beban penjualan dan pemasaran serta beban umum dan administrasi perseroan juga meningkat, produsen minuman Larutan Penyegar Cap Kaki Tiga tersebut berhasil menambah pundi-pundi uangnya melalui keuntungan pembelian saham dengan harga diskon sebesar Rp264,21 miliar.

Direktur Keuangan Kino, Budi Muljono menyebutkan faktor pembelian saham memang menjadi pendorong kenaikan laba. Namun jika mengabaikan faktor tersebut, Kino dianggap masih tetap  bertumbuh sekitar 67 persen pada tahun lalu.

“Tentunya ini berasal dari kenaikan penjualan kami yang mencapai 29,5 persen. Selain itu kami melakukan efisiensi produksi sehingga ada kenaikan margin laba kotor,” ujar Budi kepada Bisnis, Senin (6/4/2020).

Di samping itu, Kino juga berhasil menambah penghasilan dari pendapatan bunga, laba investasi jangka pendek yang telah terealisasi, laba penjualan aset tetap, laba selisih kurs hingga pendapatan lain-lain.

Walhasil,  untuk tahun buku 2019 perseroan akan membagikan laba per saham atau earning per share sebesar Rp364, jauh meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya sekitar Rp105.

Total liabilitas dan ekuitas Kino pun ikut meningkat masing-masing 41,82 persen menjadi Rp1,99 triliun dan 23,59 persen menjadi Rp2,7 triliun. Kenaikan liabilitas dipengaruhi oleh pinjaman jangka panjang dari utang bank dan utang sewa pembiayaan, sedangkan ekuitas yang meningkat dipengaruhi oleh saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya. 

Terakhir, Total aset perseroan juga ikut meningkat 30,72 persen dari posisi Rp3,59 triliun menjadi Rp4,69 triliun. Sedang kas dan setara kas perseroan naik tipis 6,04 persen dari posisi Rp237,18 miliar menjadi Rp251,52 miliar.

Ringkasan Kinerja Kino Indonesia 2019
Komponen20182019Perubahan (%)
Penjualan NetoRp3.611.694.059.699Rp4.678.868.638.82229,55%
Beban Pokok PenjualanRp1.968.473.595.847Rp2.488.296.342.31726,41%
Beban Penjualan dan PemasaranRp1.125.390.441.539Rp1.444.252.755.56628,33%
Beban Umum dan AdministrasiRp274.289.506.550Rp302.639.425.51910,34%
Laba BersihRp150.116.045.042Rp515.603.339.649243,47%
Laba per saham (dinyatakan penuh) Rp105Rp364246,67%
Total LiabilitasRp1.405.264.079.012Rp1.992.902.779.33141,82%
Total EkuitasRp2.186.900.126.396Rp2.702.862.179.55223,59%
Total AsetRp3.592.164.205.408Rp4.695.764.958.88330,72%
Kas dan Setara Kas Akhir TahunRp237.187.487.993Rp251.520.341.3746,04%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper