Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Setelah Menguat 3 Hari Berturut-turut, Rupiah Kembali Ditutup Melemah

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah parkir di level Rp16.250 per dolar AS, terkoreksi 0,31 persen atau 50 poin.
Karyawati menunjukan mata uang Rupiah dan Dollar Ameika Serikat di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Kamis (2/4/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati menunjukan mata uang Rupiah dan Dollar Ameika Serikat di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Kamis (2/4/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Rupiah berbalik arah dengan menutup perdagangan Rabu (8/4/2020) di zona merah setelah menguat tiga perdangan berturut-turut.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah parkir di level Rp16.250 per dolar AS, terkoreksi 0,31 persen atau 50 poin. Kinerja rupiah tersebut menjadi kinerja terlemah ketiga di antara mata uang Asia, tepat di bawah dolar Singapura dan rupee dengan pelemahan masing-masing 0,35 persen dan 0,94 persen.

Dalam perdagangan yang sama, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang utama bergerak menguat 0,23 persen ke level 100,125.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan bahwa meningkatnya jumlah kematian dari pandemi COVID-19 menjadi fokus utama penggerak pasar pada perdagangan kali ini.

Kota New York di AS dan Inggris melaporkan angka kematian harian tertinggi hanya dalam semalam. Sementara itu, di Eropa korban harian Spanyol dari kematian akibat virus korona naik untuk pertama kalinya dalam 5 hari.

Di sisi lain, penerbitan pandemi bond oleh pemerintah senilai US$4,3 miliar dengan tenor terpanjang 50 tahun atau setara Rp68,6 triliun dengan asumsi kurs Rp16.000 per dolar AS, berhasil membatasi pelemahan rupiah akibat kuatnya dolar AS.

Adapun, obligasi tersebut merupakan penerbitan global bond terbesar dalam sepanjang sejarah Indonesia, dan menjadikan Indonesia sebagai negara pertama yang menerbitkan sovereign bond sejak pandemi COVID-19 terjadi.

Disamping itu, Bank Indonesia juga terus melakukan strategi bauran agar bisa memberikan solusi terhadap perekonomian yang saat ini terus melambat.

“Pasar memandang apa yang dilakukan oleh pemerintah dan Bank Indonesia disaat terhimpit pandemi COVID-19 cukup positif dan ini akan menambah kepercayaan modal asing kembali masuk ke pasar dalam negeri,” ujar Ibrahim seperti dikutip dari keterangan resminya, Rabu (8/4/2020).

Ibrahim memprediksi rupiah cenderung bergerak fluktuatif pada perdagangan Kamis (9/4/2020), tetapi berpotensi menguat dan bergerak di kisaran Rp16.120-Rp16.350 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper