Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Ditutup Loyo ke Level Rp16.363,5 per Dolar AS

Rupiah melemah ke Rp16.363,5 per dolar AS pada 28 Juli 2025, dipengaruhi kebijakan tarif impor AS dan keputusan moneter The Fed. Mata uang Asia lainnya juga melemah.
Pegawai menunjukan mata uang dolar Amerika Serikat (AS) dan rupiah di Jakarta, Senin (16/6/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai menunjukan mata uang dolar Amerika Serikat (AS) dan rupiah di Jakarta, Senin (16/6/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Mata uang rupiah ditutup melemah ke posisi Rp16.363,5 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan awal pekan ini, Senin (28/7/2025).

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah mengakhiri perdagangan hari ini dengan melemah 0,27% atau 43,5 poin ke level Rp16.363,5 per dolar AS. Pada saat yang sama, indeks dolar AS terpantau naik 0,50% ke posisi 98,13.

Sama seperti rupiah, sejumlah mata uang di Asia lainnya melemah. Yen Jepang misalnya melemah 0,41%, dolar Singapura melemah 0,17%, dolar Taiwan melemah 0,47%, dan won Korea Selatan melemah 0,15%.

Selain itu, peso Filipina melemah 0,08%, rupee India melemah 0,05%, yuan China melemah 0,06%, ringgit Malaysia melemah 0,22%, dan baht Thailand melemah 0,05%.

Pengamat Forex Ibrahim Assuaibi mengatakan terdapat sejumlah sentimen yang memengaruhi pergerakan rupiah. Dari luar negeri, perkembangan kebijakan tarif impor AS masih menjadi perhatian pasar.

Terdapat kesepakatan kerangka kerja AS dan Uni Eropa mencakup tarif 15% untuk barang-barang Uni Eropa yang masuk ke AS, turun dari 30% yang awalnya diusulkan. 

Sementara itu, para pejabat tinggi AS dan China dijadwalkan bertemu di Stockholm, Swedia untuk menyelesaikan ketegangan perdagangan.

Pasar juga menantikan keputusan kebijakan moneter The Fed yang akan diumumkan pada pekan ini. Pasar secara umum memperkirakan suku bunga akan tetap stabil antara 4,25% dan 4,5%. 

Probabilitas menunjukkan peluang sebesar 96% The Fed akan mempertahankan suku bunga dan sebesar 4% The Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin. Sebagian besar proyeksi mengarah bahwa penurunan suku bunga akan dilakukan paling cepat dalam pertemuan The Fed pada September 2025.

Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa angka kemiskinan nasional menurun ke level terendah dalam dua dekade. Tercatat, kemiskinan Indonesia mencapai 23,85 juta orang per Maret 2025. Namun di balik capaian tersebut, angka kemiskinan di perkotaan ternyata mengalami kenaikan dari 6,66% pada September 2024 menjadi 6,73% pada Maret 2025.

Sebaliknya, kemiskinan di pedesaan sebesar 11,03%, menurun dibandingkan September 2024 yang sebesar 11,34%. Meskipun, kemiskinan di perdesaan masih lebih tinggi dibandingkan perkotaan.

Untuk perdagangan besok, Selasa (29/7/2025) mata uang rupiah diproyeksikan bergerak fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp16.350 - Rp16.410 per dolar AS.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Dwi Nicken Tari
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro