Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 1,44 persen pada perdagangan Kamis (2/4/2020).
Pada pukul 9.00 WIB, indeks melesu 1,44 persen atau 64,18 poin menjadi 4.410,86. Tampak 113 saham langsung melemah, 23 menghijau, dan 66 saham stagnan. Pelemahan IHSG mengikuti Wall Street semalam.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks S&P 500 ditutup di level 2.470,50, indeks Dow Jones Industrial Average menyentuh posisi 20.943,51, dan indeks Nasdaq Composite berakhir di level 7.360,58. Ketiganya anjlok 4,4 persen.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper menyebut pelemahan IHSG pada Rabu (1/4/2020) didorong sektor saham aneka industri dan infrastruktur yang masing-masing terkoreksi 2,46 persen dan 1,95 persen. Kecemasan dari penyebaran COVID-19 yang semakin mencemaskan juga menjadi penekan laju indeks.
Dennies memprediksi IHSG bakal melemah pada sesi, Kamis (2/4/2020). Secara teknikal, indeks masih berada dalam tren konsolidasi jangka pendek dan terdapat potensi untuk melemah.
“Kekhawatiran akibat penyebaran COVID-19 masih akan membayangi pergerakan. Investor juga akan menanti beberapa data perekonomian baik dalam dan luar negeri yang akan segera dirilis,” tulisnya dalam riset.
Baca Juga
Dia memperkirakan IHSG akan bergerak dengan level support 1 4.398 dan support 2 4.331. Adapun, resistan 1 4.695 dan resistan 2 4.580.
Head of Research Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi menjelaskan bahwa mayoritas bursa saham Asia juga ditutup melemah signifikan pada sesi, Rabu (1/4/2020). Indeks Nikkei terkoreksi 4,50 persen, TOPIX 3,70 persen, HangSeng 2,19 persen, dan CSI300 0,30 persen mengiringi pelemahan bursa berjangka AS yang mencapai lebih dari 3 persen awal perdagangan kuartal II/2020.
Lanjar menyebut pemangkasan pemerintah yang cukup pesimistis terhadap pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada periode krisis kesehatan menjadi faktor utama pelemahan IHSG. Indeks kinerja manufaktur PMI Indonesia juga mengejutkan dengan turun ke level kontraksi terendah sebesar 45,3.
Dari sisi teknikal, dia menyebut IHSG tidak mampu break out resistance fibonacci ratio 38,2 persen di kisaran 4.590. Percobaan yang keempat itu akan memberikan sinyal akhir dari pergerakan wave rebound dari level rendah 3.910.
“Sehingga diperkirakan IHSG akan bergerak melanjutkan pelemahannya dengan rentang support resistance 4.340–4.590. Indikator Stokastik menjenuh di area dekat overbought meskipun secara momentum tidak terlihat mahal,” jelasnya.