Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cegah Anjloknya Harga Minyak, Trump Akan Berunding dengan Saudi dan Rusia

Presiden Donald Trump mengatakan Amerika Serikat akan bertemu dengan Arab Saudi dan Rusia untuk mencegah terus anjloknya harga minyak.
Pantauan udara kondisi area Proyek YY, Laut Utara Karawang./Istimewa - Pertamina
Pantauan udara kondisi area Proyek YY, Laut Utara Karawang./Istimewa - Pertamina

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Donald Trump mengatakan Amerika Serikat akan bertemu dengan Arab Saudi dan Rusia untuk mencegah terus anjloknya harga minyak.

Berbicara di Gedung Putih pada Selasa (31/3/2020), Trump mengatakan ia mengangkat masalah tersebut dalam percakapan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman.

"Mereka akan berkumpul, kita semua akan berkumpul dan kita akan melihat apa yang bisa kita lakukan. Kedua negara sedang membahasnya. Dan saya bergabung pada waktu yang tepat, jika perlu,” ungkap Trump, seperti dikutip Bloomberg.

Jika terlaksana, ini akan menjadi pertemuan pertama antara Arab Saudi dan Rusia sejak jatuhnya koalisi OPEC+ pada awal Maret. Sejak itu, kedua negara telah berjanji untuk membanjiri pasar dengan jutaan barel minyak dalam perang pangsa pasar.

Terlepas dari pernyataan Trump, belum ada negara yang mundur dari perang harga  minyak. Arab Saudi telah memuat kapal supertanker berisi minyak mentah yang akan dikirim menuju Eropa.

Intervensi Trump datang setelah Arab Saudi berencana untuk meningkatkan pasokannya ke rekor 12,3 juta barel per hari pada bulan April, naik dari sekitar 9,7 juta pada Februari. Pada saat yang sama, konsumsi bahan bakar diperkirakan akan anjlok sebanyak 15 juta-22 juta barel karena sejumlah pembatasan aktivitas karena wabah COVID-19.

Minyak mentah acuan global telah jatuh ke rekor terendah dan membukukan kuartal terburuk dalam sejarah pada hari Selasa. Trump bahkan mengatakan bahwa penurunan harga minyak telah merugikan industri.

Namun, ia tetap berbesar hati karena turunnya harga bensin yang disebabkan oleh anjloknya harga minyak dapat membuat AS memberikan pemotongan pajak terbesar yang belum pernah ada sebelumnya.

"Orang dapat membeli satu galon bensin dengan hanya 99 sen. Ini luar biasa,” ungkapnya.

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Rabu (1/4/2020) hingga pukul  8.55 WIB, harga minyak jenis WTI untuk kontrak Mei 2020 di bursa Nymex bergerak naik 0,68 persen menjadi ke level US$20,62 per barel. Minyak Brent kontrak Juni 2020 terkoreksi 0,09 persen menjadi US$22,74 per barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper