Bisnis.com, JAKARTA – Emiten perawatan tubuh PT Mandom Indonesia Tbk. membukukan pertumbuhan pendapatan 5,87 persen sepanjang 2019.
Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Mandom mencatat kenaikan pendapatan dari Rp2,65 triliun pada tahun 2018 menjadi Rp2,8 triliun menjadi 2019.
Meski begitu, laba tahun berjalan emiten berkode saham TCID tersebut tergerus 16,12 persen menjadi Rp145,15 miliar pada tahun 2019 diakibatkan penurunan penghasilan bersih lain-lain sebesar 81,68 persen.
Walhasil, Mandom hanya dapat membagikan laba per saham atau earning per share sebesar Rp722 untuk tahun buku 2019, dari Rp861 pada tahun 2018.
Sekretaris Perusahaan Mandom, Alia Risyamaya Dewi sebelumnya mengatakan kendati pendapatan bertumbuh, laba perseroan tertekan karena kenaikan biaya produksi. “Sebagian besar karena kenaikan harga bahan baku. Bahan baku masih menjadi porsi paling besar di cogs (cost of goods sold),” imbuh Alia kepada Bisnis, Senin (24/2/2020).
Sementara itu, dari sisi penjualan, pasar lokal masih mendominasi 74,35 persen dari pendapatan bersih. Penjualan ekspor perseroan tersebar ke beberapa negara seperti Uni Emirat Arab sebesar 7 persen, Jepang sebesar 5 persen dan sisanya ke beberapa negara seperti Malaysia, Thailand, Filipina, India, Singapura, Korea, Vietnam, China, Hongkong dan Taiwan.
Baca Juga
Berdasarkan segmen, produk perawatan kulit dan rias serta perawatan rambut menjadi produk yang paling diminati pelanggan dengan persentase 41,06 persen dan 39,29 persen dari penjualan bersih perseroan.
Secara umum, Mandom membidik membidik pertumbuhan penjualan di kisaran 5 persen hingga 10 persen sepanjang 2020. Alia menyebut, komposisi penjualan ekspor diproyeksi tetap berada di kisaran 25 persen hingga 30 persen.
Adapun sisanya tetap ditopang pasar domestik. Untuk mencapai target penjualan, Mandom akan merilis beberapa produk baru, melakukan penetrasi produk yang sudah ada, dan aktif melakukan promosi dan iklan.