Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Filipina melanjutkan perdagangan setelah penutupan sementara selama dua hari sebagai respons atasu penyebaran virus corona.
Ketika perdagangan dimulai kembali, prospek penurunan suku bunga 50 basis poin dan stimulus fiskal senilai 27 miliar peso (US$528 juta) tak mampu membendung kekhawatiran penyebaran virus corona (Covid-19).
Berdasarkan data Bloomberg, indeks Philippines Stock Exchange (PSEi) sempat anjlok hingga 24,29 persen hingga 4.039,15 di awal perdagangan sebelum berangsur pulih menjadi melemah 12,42 persen pada ukul 11.46 WIB.
Analis Papa Securities Corp Manny Cruz mengatakan penutupan perdagangan sementara selama dua hari menutup pintu bagi investor yang ingin keluar dari pasar modal.
"Uang yang ingin keluar terakumulasi dan investor menjadi takut dan kehilangan kepercayaan mereka sehingga bisa keluar kapan pun mereka mau, maka mereka menganggap dimulainya kembali perdagangan sebagai kesempatan untuk bergegas mengamankan aset,” ungkap Cruz, seperti dikutip Bloomberg.
Penutupan perdagangan saham, mata uang, dan obligasi dimulai pada hari Selasa, menyusul keputusan pemerintah pada hari Senin yang memberlakukan lockdown selama sebulan di ibukota Filipina.
Kebijakan ini bertujuan melindungi pulau utama di Filipina, Pulau Luzon dengan sekitar 57 juta penduduk. Virus corona telah menginfeksi setidaknya 202 penduduk Filipina dan 17 orang dilaporkan meninggal dunia
Otoritas Bursa Filipina mengatakan seluruh aktivitas perdagangan saham akan dilakukan dari jarak jauh ketika perdagangan dilanjutkan. Otoritas juga mempertimbangkan untuk merevisi aturan penghentian perdagangan sementara sebagai langkah mengatasi fluktuasi di pasar.
Berdasarkan aturan yang ada sebelumnya, perdagangan akan dihentikan selama 15 menit jika indeks turun 10 persen atau lebih.