Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Amblas ke Level Terendah Sejak September 2015, Trading Halt Lagi

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak melemah ke level terendahnya sejak September 2015 pada perdagangan hari ini, Kamis (19/3/2020).
Pengunjung menggunakan ponsel di dekat papan elektornik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Selasa (17/3/2020). Pada perdagangan Selasa (17/3), IHSG tertekan di zona merah dan sempat mengalami trading halt menjelang akhir perdagangan. Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 4,99 persen atau 233,91 poin ke level 4456,75. Ini merupakan level terendah IHSG sejak Januari 2016. Bisnis/Abdurachman
Pengunjung menggunakan ponsel di dekat papan elektornik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Selasa (17/3/2020). Pada perdagangan Selasa (17/3), IHSG tertekan di zona merah dan sempat mengalami trading halt menjelang akhir perdagangan. Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 4,99 persen atau 233,91 poin ke level 4456,75. Ini merupakan level terendah IHSG sejak Januari 2016. Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak melemah ke level terendahnya sejak September 2015 pada perdagangan hari ini, Kamis (19/3/2020).

Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 4,68 persen atau 202,82 poin ke level 4.127,85 pada pukul 09.19 WIB. Pada pukul 9.38 WIB, perdagangan di bursa juga terhenti sementara alias trading halt setelah indeks anjlok 5,01 persen.

Indeks melanjutkan pelemahannya di hari keempat berturut-turut. Adapun pada akhir perdagangan Rabu (18/3/2020), IHSG ditutup melemah 2,83 persen atau 126,07 poin ke level 4.330,67.

Total kapitalisasi pasar IHSG pun anjlok menjadi Rp4.828,22 triliun dari posisi Rp5.011 triliun pada akhir perdagangan sebelumnya.

Seluruh 9 sektor pada indeks bergerak di wilayah negatif, dengan sektor industri dasar mencatat pelemahan terbesar hingga 5,84 persen, disusul sektor aneka industri yang melemah 5,55 persen.

Dari 686 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 37 saham di antaranya menguat, 238 saham melemah, dan 411 saham lainnya stagnan.

Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (UNVR) yang masing-masing melemah 6,10 persen dan 6,76 persen menjadi penekan utama IHSG pada perdagangan pagi ini.

Tim riset Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan pergerakan IHSG hari ini dipengaruhi oleh rencana rilis data suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) hari ini.

BI berpeluang memangkas suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (7DDR) sekitar 25-50 bps dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berakhir hari ini. Hal tersebut untuk merespons kebijakan The Fed pada Minggu (15/3) yang mengambil kebijakan darurat dengan memotong suku bunga acuan sebesar 100 bps ke 0,25 persen dan mengeluarkan program quantitative easing sebesar US$700 Miliar.

IHSG melemah di saat bursa saham lainnya di Asia mayoritas melemah. Indeks Topix menguat 1,83 persen, sedangkan Nikkei 225 melemah 0,16 persen. Sementara itu, indeks Shanghai Composite melemah 0,65 persen.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper