Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat (AS) mampu rebound dari pelemahan terburuknya sejak tahun 1987, meskipun masih ada kekhawatiran terhadap dampak virus corona (Covid-19) yang dapat menyeret ekonomi ke jurang resesi.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks Dow Jones Industrial Average terpantau menguat 0,19 persen atau 39,17 poin ke level 20.227,69 pada awal perdagangan Selasa (17/3/2020), setelah dibuka rebound dengan penguatan 1,48 persen.
Sementara itu, indeks Standard & Poor’s 500 menguat 2,71 persen atau 64,76 ke level 2.450,89 pada pukul 20.32 WIB. Adapun indeks Nasdaq Composite menguat 0,96 persen atau 66,41 poin ke posisi 6.971.
Analis ekuitas di Miller and Tabak and Co., Matt Maley mengatakan pasar sedang mengalami kebingungan dan pelau pasar tidak punya gambaran mengenai fundamental di masa mendatang akibat pandemi Covid-19.
"Ini hari yang gila, orang-orang tidak tahu harus berbuat apa," kata Maley, seperti dikutip Bloomberg.
Setelah virus corona menghempaskan ekonomi global menuju resesi dan sejumlah bank sentral secara dramatis meningkatkan upaya untuk menstabilkan pasar modal dan likuiditas, para pelaku pasar saat ini menuntut stimulus fiskal dari pemerintah, khususnya di AS.
Baca Juga
Pemerintahan Trump meminta pendanaan dari Kongres AS senilai US$850 miliar untuk memerangi dampak dari virus tersebut.
Sementara itu data menunjukkan penjualan ritel AS turun pada Februari. Hal ini menandakan bahwa belanja konsumen yang menjadi pendorong utama ekonomi mulai melambat bahkan sebelum langkah-langkah penanggulangan Covid-19 dimulai.