Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Bergejolak, Vale Indonesia (INCO) Tetap Komitmen Divestasi Saham

Pada dasarnya Vale Indonesia selalu siap untuk menyelesaikan kewajiban divestasi saham sebesar 20 persen ke pihak Indonesia sesuai dengan aturan yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 77 tahun 2014 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara.
Articulated dump truck mengangkut material pada pengerukan lapisan atas di pertambangan nikel PT. Vale Indonesia di Soroako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Kamis (28/3/2019)./ANTARA-Basri Marzuki
Articulated dump truck mengangkut material pada pengerukan lapisan atas di pertambangan nikel PT. Vale Indonesia di Soroako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Kamis (28/3/2019)./ANTARA-Basri Marzuki

Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah kelesuan pasar modal dalam beberapa perdagangan terakhir, emiten pertambangan PT Vale Indonesia Tbk. tetap berkomitmen untuk melepas saham sebesar 20 persen untuk dibeli PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Mind ID

Direktur Keuangan Vale Indonesia Bernardus Irmanto mengatakan bahwa pada dasarnya perseroan selalu siap untuk menyelesaikan kewajiban divestasi saham sebesar 20 persen ke pihak Indonesia sesuai dengan aturan yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 77 tahun 2014 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara.

“Tetapi, pada saat yang bersamaan Vale memahami tantangan yang dihadapi Inalum terutama ketika valuasi perusahaan akan dikaitkan dengan harga saham,” ujar Bernardus kepada Bisnis, Kamis (12/3/2020).

Emiten berkode saham INCO itu akan mendivestasikan sebanyak 198,72 juta saham. Apabila rencana transaksi itu dieksekusi dengan harga pada penutupan perdagangan hari ini, Kamis (12/3/2020), di level Rp1.930 per saham, maka nilai transaksi itu sebesar Rp383 miliar.

Adapun, sepanjang tahun berjalan 2020 saham INCO telah bergerak melemah 46,98 persen.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Mind ID Orias Petrus Moedak mengatakan tak ingin buru-buru merealisasikan rencana divestasi tersebut mengingat kondisi pasar yang cenderung tidak kondusif.

Padahal, penandatanganan kesepakatan pembelian saham itu telah ditargetkan rampung pada Maret tahun ini. Menurutnya, apabila memaksakan realisasi divestasi dalam kondisi harga saat ini maka akan berdampak bagi kedua belah pihak.

“Saya bisa salah kalau ketinggian. Mereka juga kalau kerendahan [harga saham] juga enggak enak kalau kemurahan kan, tetapi kami belum bicara sampai situ. Itu perhitungan kami saja," ujarnya saat ditemui di kantor Kemenko Perekonomian, Selasa (3/3/2020).

Adapun pada akhir tahun lalu, MIND ID disebut-sebut telah menganggarkan dana sebesar US$500 juta atau sekitar Rp7 triliun untuk mengambil 20 persen saham Vale.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper