Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aneka Tambang (ANTM) Masih Kaji Opsi Buyback

Perseroan akan melihat terlebih dahulu posisi keuangan sebelum melakukan aksi buyback.
Pramuniaga menunjukkan emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) di sebuah gerai emas di Malang, Jawa Timur, Senin (6/1/2020)./ ANTARA - Ari Bowo Sucipto
Pramuniaga menunjukkan emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) di sebuah gerai emas di Malang, Jawa Timur, Senin (6/1/2020)./ ANTARA - Ari Bowo Sucipto

Bisnis.com, JAKARTA – PT Aneka Tambang Tbk. mengaku masih mengkaji rencana pembelian kembali saham atau buyback guna merespons tren harga saham perseroan yang tengah tertekan.

SVP Corporate Secretary Antam Kunto Hendrapawoko menuturkan perseroan sejauh ini masih mengkaji peluang buyback tersebut. Posisi keuangan akan menjadi salah satu faktor penting  yang menjadi pertimbangan perseroan.

“Antam tetap membuka kesempatan untuk mengkaji kesempatan-kesempatan yang terbuka saat ini, dengan turut memperhatikan posisi keuangan serta prioritas alokasi potensi keuangan yang dimiliki oleh perusahaan,” katanya kepada Bisnis, Rabu (11/3/2020)

Dia menuturkan perseroan juga akan tetap berfokus untuk memaksimalkan kinerja produksi dan penjualan bisnis inti. Selain itu, perseroan masih akan berfokus mempercepat penyelesaian proyek-proyek pengembangan.

Emiten berkode saham ANTM ini menjadi salah satu dari 12 emiten BUMN yang disebut akan melakukan buyback. Total dana yang akan digelontorkan untuk buyback seluruh BUMN tersebut mencapai sekitar Rp8 triliun.

Harga saham ANTM tertekan cukup dalam sejak awal tahun ini, menurun 35,71 persen secara tahun berjalan. Adapun, pada penutupan perdagangan hari ini, Rabu (11/3/2020), saham ANTM ditutup melemah 6,09 persen ke level Rp540 per saham.

Di lain pihak, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan pihaknya telah memetakan emiten pelat mana yang harus segera melakukan buyback. Adapun, besaran nilai buyback akan disesuaikan dengan likuiditas dan nilai fundamental masing-masing emiten.

“Jadi kemarin kami melakukan mapping yang nilai sahamnya jauh dari fundamental, nah itu bisa masuk [ke pasar] secara bertahap lah, tidak masuk sekaligus,” katanya di Jakarta, Rabu (11/3/2020).

Dia menjelaskan saham yang dibeli kembali nantinya akan menjadi saham treasury masing-masing emiten. Dana yang akan digunakan untuk melakukan proses itu sepenuhnya akan berasal dari kas internal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Editor : Rivki Maulana

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper