Bisnis.com, JAKARTA - BUMN bidang transportasi ikut sigap mengantisipasi potensi penyebarannya tanpa menganggu mobilitas masyarakat. Itu sebabnya PT Angkasa Pura II (Persero) dan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menerapkan prosedur antisipasi Corona di area operasio nal masing-masing.
Di Bandara Internasional Soekarno-Hatta upaya pengawasan dan pencegahan dilakukan lebih ketat sejak awal tahun ini. Prosedur itu di laksanakan berkat sinergi dengan pemangku kebijakan di bandara. “Koordinasi intensif dilakukan di SoekarnoHatta antara AP II dengan Otoritas Bandara, Imigrasi, Karantina, Kepolisian, Kantor Kesehatan Pelabuhan, dan lainnya,” jelas VP of Corporate Communications AP II Yado Yarismano, Selasa (10/3).
Tim fasilitasi yang dipimpin Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah I telah diaktifkan sebagai wadah koordinasi di antara stakeholder di Soekarno-Hatta. Berbagai sarana telah melengkapi Bandara Soekarno-Hatta untuk mencegah penyebaran Covid-19 seperti thermal scanner, thermo gun, kapsul isolasi, hingga lebih banyak hand sanitizer dan pembagian masker secara berkala.
Langkah sigap juga ditempuh ASDP di lingkungan pelabuhan seluruh Indonesia. Penerapan prosedur sejalan arahan pemerintah dalam surat edaran Kementerian BUMN No. SE-1/MBU/03/2020 tentang Kewaspadaan terhadap Penyebaran Corona Virus Desease 2019.
Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Imelda Alin menyebutkan langkah mitigasi penyebaran Corona di lakukan dengan beberapa langkah. “Kami minta kerja sama seluruh pihak meningkatkan kewaspadaan meminimalisasi potensi terjadinya penularan, khususnya di ruang publik,” tuturnya. Imelda memaparkan langkah itu terdiri atas dua target.
Pertama, pihak eks ternal, pencegahan untuk pengguna jasa dengan pemberian masker di pelabuhan, pengecekan suhu tubuh, penempatan hand sanitizer, penyemprotan disinfektan di pelabuhan dan kapal serta sosialisasi melalui media luar ruang (banner dan spanduk), serta media sosial.
Kedua, untuk pihak internal ASDP, pencegahan kepada lingkungan karyawan dan kantor dengan pengecekan suhu tubuh setiap masuk kantor, penyemprotan disinfektan serta membentuk tim tanggap bencana virus untuk penanganan cepat tanggap jika ada karyawan atau tamu kantor yang terindikasi pada virus corona.