Bisnis.com, JAKARTA - Badan usaha milik negara (BUMN) terus meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah penyebaran virus corona di dalam negeri.
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) menggandeng kantor kesehatan pelabuhan (KKP) untuk melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap seluruh awak kapal. Bahkan, Pelindo 1 baru akan melayani kapal yang telah dinyatakan bebas karantina oleh KKP.
Selain itu, Pelindo 1 juga telah memasang thermal scanner di terminal penumpang untuk memeriksa suhu tubuh. Ada juga papan informasi yang berisi tentang bahaya virus corona, dan bagaimana pencegahannya.
Kemudian, disediakan juga hand sanitizer dan masker kepada para penumpang. Perusahaan juga mewajibkan seluruh petugas operasional dan para pandu untuk selalu menggunakan masker khusus, alat pelindung diri (APD), kacamata, dan sarung tangan dalam melakukan tugasnya.
SVP Sekretariat Perusahaan Pelindo 1 M. Eriansyah mengatakan bahwa berbagai upaya pencegahan penyebaran virus corona telah dilakukan Pelindo 1 sejak awal 2020.
“Pelindo 1 turut aktif dalam melakukan pengawasan dan sosialisasi pencegahan penyebaran virus corona di lingkungan perusahaan, baik itu untuk awak kapal, penumpang, pegawai, dan juga melalui media sosial untuk masyarakat umum,” katanya.
Sementara itu, PT Pupuk Indonesia (Persero) memastikan pasokan dan kelancaran distribusi pupuk bersubsidi, sesuai dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir.
Wijaya Laksana, Kepala Komunikasi Korporat Pupuk Indonesia, meminta kepada seluruh distributor, pemilik kios maupun karyawan produsen pupuk untuk tetap tenang, menjaga kondisi kesehatan dan mengikuti anjuran pencegahan penyebaran virus corona.
“Kami berkomitmen menjaga proses distribusi pupuk bersubsidi tetap berjalan dengan lancar. Kami mengimbau juga agar masyarakat tetap tenang dan meningkatkan kewaspadaannya dengan menjaga pola hidup sehat,” katanya.
Dalam menjalankan penugasan PSO, Pupuk Indonesia Grup mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah dalam Permendag Nomor 15/2013 yang menyebut bahwa pada saat musim tanam, stok pupuk bersubsidi harus tersedia untuk memenuhi kebutuhan hingga tiga minggu.