Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Siapkan Stimulus Lanjutan Lawan Virus Corona, IHSG Melonjak

Rencana paket stimulus kedua oleh pemerintah berhasil mengangkat sentimen pasar sekaligus mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rebound dan melonjak sekitar 3 persen pada akhir perdagangan hari ini, Selasa (3/3/2020).
Bursa Efek Indonesia, Jakarta./ Dimas Ardian - Bloomberg
Bursa Efek Indonesia, Jakarta./ Dimas Ardian - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Rencana paket stimulus kedua oleh pemerintah berhasil mengangkat sentimen pasar sekaligus mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rebound dan melonjak sekitar 3 persen pada akhir perdagangan hari ini, Selasa (3/3/2020).

Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan IHSG ditutup di level 5.518,63 dengan lonjakan 2,94 persen atau 157,38 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Senin (2/3/2020), IHSG menutup pergerakannya di level 5.361,25 dengan pelemahan 1,68 persen atau 91,46 poin, koreksi hari ketujuh berturut-turut sejak perdagangan 21 Februari.

Indeks mulai bangkit ke zona hijau dengan dibuka langsung naik tajam 1,31 persen atau 70,05 poin di posisi 5.431,30 pada Selasa (3/3) pagi.

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG konsisten bergerak positif di level 5.431,30 – 5.545,77. Kenaikan yang dibukukan IHSG pada akhir perdagangan juga adalah yang terbesar sejak melonjak 3,2 persen pada 5 Oktober 2015.

Seluruh 9 sektor berakhir di wilayah positif, dipimpin infrastruktur (+4,23 persen), barang konsumen (+3,90 persen), dan aneka industri (+2,84 persen).

Sementara itu, dari 682 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, sebanyak 313 saham menguat, 94 saham melemah, dan 275 saham stagnan.

Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang masing-masing naik 3,95 persen dan 5,23 persen menjadi pendorong utama penguatan IHSG.

Seperti diberitakan, pemerintah tengah mempersiapkan stimulus kedua sebagai antisipasi merebaknya virus corona yang berdampak pada pasokan barang dan stabilisasi harga.

Sekretaris Menko Perekonomian Susiwijono mengatakan stimulus kedua yang terdiri dari beberapa kebijakan itu nantinya akan difokuskan pada distribusi barang terutama untuk mendorong ekspor maupun impor. 

“Dalam beberapa hari ini Presiden dan Menteri Koordinator Perekonomian sudah menyiapkan kebijakan, second stimulus yang nantinya fokus pada lalu lintas barang,” terang Susiwijono dalam konferensi pers di Hotel Borobudur, Selasa (3/3/2020).

Pekan lalu, pemerintah telah mengeluarkan stimulus fiskal yang terdiri dari 8 paket kebijakan mulai dari insentif pariwisata untuk wisatawan domestik dan mancanegara, hibah pariwisata, sampai pemotongan pajak hotel.

Menurut Analis Mirae Asset Sekuritas Hariyanto Wijaya, pengumuman stimulus baru dari pemerintah akan memberi hal positif untuk pasar saham.

“Pengumuman stimulus baru dari pemerintah akan baik untuk pasar saham karena akan membantu pengeluaran oleh kelas menengah, tetapi kita perlu melihat perincian lebih lanjut,” ujar Hariyanto, dikutip dari Bloomberg.

Di sisi lain, Ciptadana Sekuritas berpendapat bahwa di antara semua tindakan yang dilancarkan pemerintah, berbagai langkah pelonggaran oleh Bank Indonesia (BI) akan memberi dampak positif terbesar, seperti penurunan suku bunga baru-baru ini.

“Kami melihat pemerintah sangat responsif karena melihat kebutuhan untuk menggairahkan konsumsi, terutama untuk kalangan dengan pendapatan rendah dan menengah,” papar Direktur John Teja, Kepala Riset Arief Budiman dan Ekonom Nicko Yosafat Marpaung.

Meski demikian, sambung Ciptadana, pemulihan pasar saham juga akan bergantung pada sentimen regional dan global, bukan hanya stimulus.

Seiring dengan penguatan IHSG, indeks saham lainnya di Asia mayoritas mampu menguat, di antaranya indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China yang berakhir naik 0,74 persen dan 0,53 persen masing-masing.

Adapun indeks Kospi Korea Selatan menguat 0,58 persen dan indeks TAIEX Taiwan ditutup naik tajam 1,41 persen.

Namun, indeks Nikkei 225 dan Topix Jepang masing-masing merosot 1,22 persen dan 1,36 persen, sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong berakhir turun tipis 0,03 persen.

Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia Pacific berhasil naik 0,1 persen meskipun indeks Topix Jepang berakhir turun tajam setelah sempat menanjak 1,7 persen.

Pasar saham global pada umumnya mampu menguat menjelang berlangsungnya telekonferensi (teleconference call) antara para menteri keuangan negara-negara G7 pada Selasa (3/3/2020) waktu AS untuk merespons wabah penyakit virus corona (Covid-19).

Sebelumnya, Gubernur Federal Reserve Jerome Powell menyatakan bank sentral AS tersebut bersedia bertindak sebagaimana mestinya untuk membantu ekonomi AS.

Pernyataan Powell serta merta mendorong ekspektasi peluang pemangkasan suku bunga acuan dalam rapat kebijakan yang akan berlangsung pada 17-18 Maret 2020.

"Jika The Fed memberi kejutan dengan cara yang signifikan, itu bisa membantu [sentimen pasar] lebih jauh tetapi kita bisa berdebat bahwa pasar sudah mengabaikannya,” ujar Quincy Krosby, chief market strategist di Prudential Financial Inc.

“Saya juga ingin melihat apakah kita memiliki sesuatu dari sisi fiskal. Paket seperti upaya Italia senilai US$4 miliar adalah jenis berita utama yang akan meningkatkan kepercayaan bahwa pemerintah siap untuk bertindak," terangnya, seperti dikutip dari Bloomberg.

Berbanding terbalik dengan IHSG, nilai tukar rupiah tergelincir dari penguatannya dan berakhir terdepresiasi 18 poin atau 0,13 persen di level Rp14.283 per dolar AS, setelah ditutup menguat 53 poin di posisi 14.265 pada Senin (2/3/2020).

Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menanjak 0,29 persen atau 0,284 poin ke level 97,644, setelah berakhir melemah 0,79 persen atau 0,772 poin di posisi 97,360 pada Senin.

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

Kenaikan (persen)

BBCA  

+3,95

TLKM

+5,23

BBRI

+3,02

BMRI

+3,60

Saham-saham penekan IHSG:

 Kode

Penurunan (persen)

TPIA

-1,58

DNET

-4,29

INTP

-3,37

SSMS

-4,17

Sumber: Bloomberg

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper