Bisnis.com, JAKARTA — Tahun ini penerbitan reksa dana Exchange Trade Fund (ETF) diprediksi akan semakin banyak, apalagi mayoritas manajer investasi masih belum memiliki produk tersebut.
Direktur PT Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan bahwa seiring naiknya perkembangan tren ETF saat ini, kemungkinan manajer investasi yang belum punya produk ETF akan tergerak untuk melengkapi portofolionya.
“Peningkatan [penerbitan ETF] masih akan ada, tapi akan didominasi oleh MI yang belum punya atau baru punya satu, mungkin dia mau nambah 2-3 [ETF] yang berbeda indeksnya,” tuturnya saat dihubungi Bisnis, Kamis (20/2/2020).
Adapun, Rudiyanto melihat saat ini peminat produk ETF masih didominasi oleh sektor korporasi. Pasalnya, ETF dianggap menjadi pilihan yang tepat saat korporasi ingin berinvestasi di reksa dana yang pasif, tapi ingin trading dengan waktu yang lebih cepat.
“Kadang kalau marketnya fluktuasi mereka bisa manfaatkan untuk profit taking,” tambah Rudiyanto.
Panin Asset Management sendiri saat ini baru memiliki satu produk reksa dana ETF, yakni ETF IDX 30. Rudiyanto menyebut pihaknya belum berencana menambah produk ETF lain pada tahun ini karena masih melihat permintaan pasar.
Baca Juga
Berdasarkan data BEI, per Februari 2020 ini telah ada 41 produk ETF yang tercatat di bursa. Jumlah ini meningkat secara signifikan selama 3 tahun terakhir. Sebagai perbandingan, sejak pertama kali muncul tahun 2007 hingga 2017, hanya ada 10 ETF yang terdaftar.