Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Asia dan kontrak berjangka bursa saham Amerika Serikat melemah pada awal pekan ini, di saat investor tengah menentukan arah perkembangan kasus virus corona dan pada prospek untuk pemulihan ekonomi.
Dengan kasus-kasus di luar China yang terus meningkat, investor akan memantau apakah tingkat perubahan terhadap ekonomi akan meningkat.
Dilansir Bloomberg, Bursa saham Korea Selatan, Jepang, dan Australia melemah, seiring dengan pelemahan kontrak berjangka pada indeks S&P 500 yang turun sekitar 0,5 persen, sementara kontrak berjangka obligasi Treasury menguat bersama dengan dengan yen dan emas.
Adapun pada akhir perdagangan Jumat (7/2/2020), bursa saham AS melemah, dengan indeks Dow Jones turun 0,94 persen, S&P melemah 0,54 persen, dan Nasdaq turun 0,54 persen. Sementara itu, indeks Stoxx Europe 600 melemah 0,27 persen.
Ketika investor bergulat dengan penilaian dampak virus terhadap pertumbuhan global, bank sentral China pada hari Senin akan menawarkan gelombang pertama dana pinjaman ulang khusus dalam upaya memerangi wabah virus corona.
Berbagai perusahaan telah membatasi operasi mereka di China dan surat kabar Nikkei melaporkan Hon Hai Precision Industry Co., mitra produksi iPhone utama Apple Inc., membatalkan rencana untuk melanjutkan produksi setelah pihak berwenang China melakukan intervensi.
Baca Juga
"Mungkin yang lebih mengkhawatirkan bagi pasar global adalah meningkatnya jumlah kasus virus corona di luar China dan Asia," kata Simon Ballard, kepala ekonom dan analis First Abu Dhabi Bank, seperti dikutip Bloomberg.
“Pada saat yang sama, asumsi lanjutan untuk lingkungan suku bunga rendah untuk jangka panjang membantu menopang sentimen risiko," katanya.