Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Senin (10/2/2020), dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,10 persen atau 6,23 poin ke level 5.993,38.
Pada perdagangan pekan lalu, 3-7 Februari, indeks menguat 1 persen menyentuh level 5.999,61, memulihkan sebagian pelemahannya yang dialami sepanjang perdagangan pekan yang berakhir pada 31 Januari.
Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, walau IHSG berhasil menguat, namun pada 2 hari terakhir pekan lalu pola candle mengindikasikan adanya penurunan kekuatan naik indeks.
Menurutnya, dengan masih adanya potensi kekhawatiran terhadap virus corona, IHSG diperkirakan akan kembali terkoreksi dengan support di level 5.969—5.911. Adapun, resistance diperkirakan akan berada pada level 6.013—6.078.
“Pelaku pasar kami rekomendasikan tetap tenang dan kembali melakukan BOW [pembelian waktu terjadi pelemahan]. Badai Virus korona akan berlalu,” katanya melalui riset, dikutip Senin (10/2/2020).
Beberapa importir barang dari China telah mengalami gangguan pasokan akibat liburnya para pekerja. Menurutnya, hal ini akan membuat pasar lebih mencermati perkiraan dampak virus korona terhadap perekonomian China dan global.
Sementara itu, keputusan Bank Sentral China yang mengeluarkan sejumlah stimulus untuk mendorong perekonomian pasar akan menjadi sentimen positif. Stimulus itu meliputi penurunan suku bunga reverse repo dan menggelontorkan 1,7 triliun yuan atau sekitar US$242,74 miliar melalui operasi pasar terbuka.
Bank Sentra China juga menyatakan akan menggelontorkan ratusan miliar dolar ke dalam sistem keuangan pekan ini. Hal ini akan diiringi dengan penurunan suku bunga pinjaman utama serta persyaratan cadangan perbankan (RRR).
Perundingan perdagangan antara Inggris dan Uni Eropa juga akan menjadi sentimen positif bagi pasar. Namun, proses negosiasi diyakini tidak akan berlangsung dengan cepat dan mudah. Hal ini diperkirakan akan berdampak pada perlambatan ekonomi di kawasan tersebut.
“Negosiasi ini akan cukup sulit menemukan kesepakatan karena proses brexit terkesan dipaksakan dan berlangsung sangat cepat. Konsekuensi yang terjadi adalah peluang perlambatan ekonomi kawasan Eropa dalam beberapa tahun kedepan,” katanya.
Hans menuturkan, pekan ini juga akan warnai berita positif dari China yang mengurangi setengah tarif impor AS senilai US$75 miliar. Tarif beberapa barang AS akan dipotong dari 10 persen menjadi 5 persen, dan dari 5 persen menjadi 2,5 persen mulai 14 Februari.
Ikuti perkembangan IHSG lewat laporan live berikut:
Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,79 persen atau 47,52 poin ke level 5.952,08 pada akhir perdagangan hari ini.
Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak pada kisaran 5.937,38-5.996,47.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah 0,88 persen atau 53,01 poin ke level 5.946,59 menjelang akhir perdagangan hari ini.
Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak pada kisaran 5.937,38-5.996,47.
Pergerakan IHSG melemah 0,72 persen atau 43,28 poin ke level 5.956,32 pada awal sesi II perdagangan hari ini.
Pergerakan IHSG melemah 0,70 persen atau 42,27 poin ke level 5.957,33 pada akhir sesi I perdagangan hari ini.
Pergerakan IHSG melemah 0,59 persen atau 35,41 poin ke level 5.964,20 menjelang akhir sesi I perdagangan hari ini.
Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Astra International Tbk. (ASII) yang masing-masing turun 1,54 persen dan 1,95 persen menjadi penekan utamanya.
Pergerakan IHSG melemah 0,74 persen atau 44,41 poin ke level 5.955,20 pada perdagangan pagi ini.
Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang masing-masing turun 1,76 persen dan 1,11 persen menjadi penekan utamanya.
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona merah dengan turun 0,10 persen atau 6,23 poin ke level 5.993,38 pada perdagangan pagi ini.