Bisnis.com, JAKARTA—Realisasi kontrak baru PT PP Presisi Tbk. sepanjang tahun lalu melampaui target yang ditetapkan.
Pada 2019, anak usaha PT PP (Persero) Tbk. tersebut meraih nilai kontrak baru sebesar Rp5,9 triliun atau 101,7% dari target senilai Rp5,8 triliun. Proyek konstruksi mendominasi kontrak baru ini sebesar 97,8%.
Dari sisi pemberi proyek, sebesar 48,2% berasal dari grup PP, sektor swasta sebesar 42,4%, BUMN sebesar 6,4%, dan pemerintah sebesar 3,0%. Dengan demikian perolehan kontrak baru dari eksternal sebesar 51,8% dan internal sebesar 48,2%.
Investor Relation PP Presisi Bambang Suyitno mengatakan realisasi yang melebihi target tersebut didorong oleh kontrak proyek pembangunan jalan angkut batu bara di Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah dari PT Inti Pancar Dinamika.
Proyek ini memiliki panjang kurang lebih 60 kilometer dan akan menghubungkan tambang batu bara milik anak usaha PT Adaro Energy Tbk. yang ada di Kalimantan Tengah menuju Kalimantan Timur atau Sungai Mahakam.
“Kami fokus mencari kontrak-kontrak konstruksi di luar pembangungan infrastruktur dan juga menyasar ke proyek pembangunan infrastruktur tambang,” ujarnya Rabu (15/1/2020).
Baca Juga
Proyek yang didapatkan perseroan pada akhir tahun lalu selain pembangunan jalan angkut batu bara di Kalimantan, ada juga proyek pembangunan bandara baru di Kediri, Jawa Timur, yang diprakarsai oleh PT Gudang Garam Tbk. melalui entitas anaknya PT Surya Dhoho Investama.
PPRE juga mengenggam proyek pekerjaan penambahan lajur Tol Jagorawi, Tol Trans Sumatra ruas Lubuk Linggau-Curip Bengkulu, Bendungan Bener, dan pekerjaan pondasi RDMP Balikpapan.
Direktur Keuangan PP Presisi Benny Pidakso sebelumnya menyatakan raihan pada tahun lalu akan menjadi modal perseroan sepanjang 2020.
“Perolehan proyek baru pada 2020 kami proyeksikan tumbuh sekitar 20%,” katanya.